Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiram Air Keras, Novel Sempat Pasrah Kehilangan Penglihatan

Kompas.com - 27/07/2017, 12:51 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengobatan yang dijalani penyidik KPK Novel Baswedan dalam tiga bulan terakhir membuat penglihatannya perlahan membaik, meski tidak sempurna.

Mata kanannya masih bisa melihat, walau tidak jelas.

Sementara, kondisi mata kirinya lebih parah. Objek yang dilihat tampak kabur seperti bayangan.

Sesaat setelah peristiwa penyiraman air keras, Novel merasakan bola matanya seperti terbakar.

Ketika itu, ia ikhlas jika indera penglihatannya tidak bisa normal kembali.

"Saya ketika itu mikir saya tidak bisa lihat lagi karena sampai di rumah sakit pertama kali, saya rasakan sakit di mata seperti mata ditarik dari tempatnya," ujar Novel, dalam wawancara bersama Najwa Shihab dalam "Mata Najwa", yang ditayangkan Metro TV, Rabu (26/7/2017) malam.

Baca: Novel Sebut Ada Kelompok Polri yang Melindungi dan yang Ingin Menyerangnya

"Itu sakit sekali. Muka pedih luar biasa. Saya kira ini efeknya sangat berat," lanjut dia.

Novel langsung memberikan pertolongan pertama ketika air keras mengenai wajahnya.

Ia sebelumnya diberitahu bahwa air dapat meminimalisir dampak air keras.

Kemudian, Novel bergegas mencari keran di masjid yang tak jauh dari lokasi kejadian.

"Itu yang membuat mata saya punya peluang buat melihat. Sekarang kulit di muka sudah kembali," kata Novel.

Baca: Novel Baswedan: Saya Bisa Sebut Polri Tidak Akan Berani Mengungkap

Air keras membuat kulit kornea mata kiri Novel terbakar 95-97 persen.

Sementara, pada mata kanan, kulit kornea terbakar 60 persen.

Saat ini, Novel diizinkan berobat jalan sambil menunggu waktu operasi.

Novel mengatakan, menurut dokter, aktivitas di luar rumah sakit bisa memicu pertumbuhan kulit kornea lebih cepat.

Ada beberapa hal yang harus dijaga, yaitu tegangan mata, inflamasi, dan infeksi.

Pemberian obat juga dilakukan untuk menumbuhkan kulit kornea.

"Apabila bagian mata kiri nanti yang mati tidak bisa recovery, maka kulit kornea tidak akan tumbuh. Dokter akan operasi dalam rangka membuat saluran darah dan oksigen bisa sampai kornea," kata Novel.

Untuk sementara, Novel tinggal di suatu tempat di Singapura bersama keluarga didampingi pihak KPK.

"Pihak KBRI juga memantau dan fasilitasi kebutuhan dan kepentingan saya," kata dia.

Kompas TV Kondisi Novel Baswedan Berangsur Pulih

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com