Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tjahjo Kumolo: Tidak Elok Berkoalisi namun Menikam dari Belakang

Kompas.com - 14/07/2017, 09:23 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berpendapat bahwa etika dalam berkoalisi mestinya dikedepankan oleh seluruh partai politik pendukung pemerintah.

Menurut Tjahjo, jangan ada partai politik yang berada di dalam satu koalisi pemerintahan, namun ternyata tidak kompak dalam mendukung sebuah kebijakan.

"Koalisi pemerintah seharusnya semua keputusan politik bisa dilaksanakan, diamankan, diperjuangkan bersama dan beriringan. Tidak malah ditinggal lari sendiri di tengah jalan," ujar Tjahjo melalui pesan singkat, Jumat (14/7/2017).

"Harusnya mengedepankan kepentingan pemerintah, masyarakat, bangsa dan negara dalam membangun sistem yang konsisten. Tidak elok berkoalisi namun menikam dari belakang," kata dia.

Menurut Tjahjo, sebuah partai politik yang tergabung dalam koalisi pemerintahan tetapi malah bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah, berarti memiliki kepentingan jangka pendek sendiri.

"Etika politik berkoalisi yang semakin tidak jelas karena kepentingan jangka pendek. Dengan enteng saja meninggalkan etika koalisi," ujar Tjahjo.

Tjahjo menegaskan, pernyataannya itu tidak bermaksud mengaitkan pada dinamika politik yang terjadi belakangan ini.

"Pemahaman etika politik berkoalisi tidak hanya dalam konteks pemerintahan Presiden Jokowi (Joko Widodo) dan Wapres Jusuf Kalla. Pemerintahan siapa pun, kapan pun, komitmen akan konsistensi harus dibangun," ujar Tjahjo.

(Baca juga: Wacana "Reshuffle", Antara Evaluasi Kinerja dan Loyalitas)

Ia juga menolak menjawab saat ditanya apakah pernyataannya tersebut berarti mendorong Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle jabatan menteri yang berasal dari partai politik yang tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah.

"Saya tidak pada posisi menyampaikan pendapat kaitan reshuffle kabinet. Itu hak mutlak Presiden yang tidak boleh diintervensi siapa pun," ujar mantan Sekjen PDI-P itu.

Kompas TV Bongkar Kabinet Lagi? - Dua Arah (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com