Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Sebut Kelompok ISIS di Marawi Berpotensi Masuk ke Indonesia

Kompas.com - 12/06/2017, 21:30 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, ada potensi pergeseran kekuatan kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS di Marawi, Mindanao, Filipina Selatan, ke Indonesia.

Kelompok teroris tersebut diperkirakan masuk melalui daerah-daerah perbatasan di bagian utara seperti Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, dan Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.

"Ada loncatan ISIS dari Marawi ke Bitung, Morotai, dan seterusnya. Itu loncatan yang memang mudah. Hal ini yang sama-sama perlu kita waspadai," ujar Gatot, saat menghadiri acara buka puasa bersama dengan sejumlah pimpinan media massa nasional, di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (12/6/2017).

Di Indonesia sendiri, lanjut Gatot, sudah terbentuk "sel-sel tidur" yang jika "dibangunkan" akan membentuk jaringan radikal.

Oleh karena itu, kekuatan pertahanan saat ini tengah difokuskan untuk menjaga wilayah perbatasan untuk mencegah masuknya jaringan ISIS.

"Kalau ada langkah yang membangunkan sel tidur ini maka berbahaya. Dalam konteks ini bila kita tidak bisa menangani, maka tangan dari luar akan datang dengan dalih kemanusiaan," kata Gatot.

Baca: Menhan Sebut Jumlah Anggota ISIS di Filipina Sekitar 1.200 Orang

"Jangan sampai konflik di Suriah berpindah ke Indonesia, ini yang saya minta peran dari media. Jangan sampai mereka masuk ke tempat kita karena di Indonesia sudah ada benih-benihnya," papar Gatot.

Selain itu Gatot juga menuturkan bahwa dirinya sudah memprediksi gejolak kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS di Marawi, Pulau Mindanao, Filipina.

Gatot mengungkapkan, sekitar 1,5 tahun yang lalu, dia pernah menerima informasi dari intelijen negara Bahrain.

Informasi itu mengungkap kemungkinan kekuatan ISIS bergerak dari Irak dan Suriah menuju Asia Tenggara, yakni Filipina Selatan.

"Saya sampaikan bahwa Bahrain memberikan info secara intelijen apabila di Suriah dan Irak tidak aman, maka ISIS di Asia Tenggara tempatnya di Filipina Selatan. Itu bersamaan dengan mulainya peristiwa penculikan," ujar Gatot.

Kompas TV Pertempuran Pasukan Militer Filipina & ISIS Semakin Intens
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com