Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT: Pelaku Bom Kampung Melayu Terorganisir, Bukan "Lone Wolf"

Kompas.com - 30/05/2017, 08:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPT) Suhardi Alius membantah bahwa dua terduga teroris yang melakukan bom bunuh diri di Kampung Melayu, bergerak sendiri.

Suhardi mengatakan, kedua terduga teroris tersebut cukup terorganisir.

"Pelaku bom kemarin itu bukan 'lone wolf'. Mereka terorganisir," ujar Suhardi, di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (29/5/2017).

Keduanya merupakan bagian dari sel Jamaah Anshar Daulah atau JAD, salah satu kelompok pendukung ISIS.

Kelompok mereka pernah melakukan aksi teror, yakni di Cicendo, Bandung.

Anggota jaringan tersebut cukup banyak tersebar di Indonesia.

Selain itu, keduanya terdeteksi sering melakukan komunikasi dengan sesama jaringan di dalam negeri, baik secara online maupun offline.

"Kalau online itu perintah-perintah dari luar (Suriah). Kalau dia offline, dia bertemu dengan sesama jaringannya di dalam negeri. Oleh sebab itu jalur keduanya ini kami antisipasi," ujar dia.

Baca: Sebut Bom Kampung Melayu Rekayasa, Pria Ini Minta Maaf kepada Kapolri

Oleh sebab itu, Suhardi juga berharap DPR RI segera menyelesaikan revisi Undang-Undang Terorisme agar pemerintah bisa melakukan tekanan terhadap kelompok teror.

"Kita belum punya UU yang cukup kuat. Semacam proactive law, yang bisa menjemput mereka meski saat persiapan. Makanya sekarang kami minta pembahasan RUU dipercepat supaya kita memiliki langkah hukum untuk mengantisipasi mereka," ujar Suhardi.

Diberitakan, dua bomber menyerang Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.

Mereka membawa bom panci berisi paku serta gotri dan melakukan pengeboman bunuh diri di dekat Shelter Transjakarta.

Bom tersebut menelan lima orang meninggal dunia. Dua orang di antaranya adalah pelaku berinisial AS dan INS.

Baca: Misteri Komplotan Teroris Kampung Melayu

Sementara tiga lainnya adalah anggota kepolisian. Selain itu, enam personel Polri serta lima warga sipil jadi korban luka.

Kompas TV Densus 88 Tangkap Satu Orang Terduga Teroris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com