Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-JK Berbeda Pandangan Politik di Pilkada DKI, Ini Kata Ketum PAN

Kompas.com - 26/05/2017, 16:08 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, sebagai partai yang tergabung dalam koalisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, PAN tak mempermasalahkan perbedaan pilihan politik antara presiden dan wakil presiden itu.

"Tidak masalah dong. Saya saja dukungnya anies. Enggak apa-apa, saya enggak masalah. Di Aceh kan lain, PDI-P dukung yang menang, saya dukung yang kalah ya enggak apa-apa," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/5/2017).

Ia menyatakan, yang terpenting bagi partai yang tergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi-JK ialah mendukung penuh kebijakan pemerintah.

Sehingga pilihan politik dalam pilkada tak terkait dengan tugas partai koalisi.

"Biasa dong. Kan macem-macem. Dimana-mana beda-beda. Koalisi enggak koalisi kan bukan soal itu. Tapi soal mendukung kebijakan pemerintah," lanjut mantan Menteri Kehutanan itu.

Saat ditanya ihwal netralitas Kalla sebagai Wakil Presiden dalam Pilkada DKI, Zulkifli hanya menjawab singkat.

"Ya Pak JK kan punya hak. Ya saya kira udah cukup lah. Itu enggak usah diberitakan lagi. Pilkada udah selesai kok," ucap Zulkifli.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi mengakui ada perbedaan pandangan politik antara dirinya dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat Pilkada DKI lalu. 

Jokowi mengaku netral menyikapi persaingan pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Sementara Kalla diketahui mendukung pasangan Anies-Sandiaga.

(Baca: Jokowi Akui Beda Pandangan dengan JK di Pilkada DKI, tetapi Tetap Akur)

Namun demikian, Jokowi menjamin tak ada perpecahan antara presiden dan wakil presiden.

"Kami dalam rapat-rapat di Istana kemudian makan siang bersama itu hampir setiap hari. Lalu apa lagi yang mau ditanyakan," ujar Jokowi dalam acara 'Jokowi di Rosi' yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (25/5/2017).

Zulkifli sebelumnya mengungkapkan bahwa pencalonan Anies-Sandiaga atas intervensi Kalla. Namun, Kalla membantah pernyataan Ketua MPR tersebut. 

(Baca: Cerita Zulkifli Hasan soal Intervensi JK di Pencalonan Anies Baswedan)
(Baca: Soal Pencalonan Anies, Jusuf Kalla Keberatan terhadap Pernyataan Zulkifli Hasan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com