Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir dan Indonesia Punya Kemiripan Masalah Hadapi Terorisme

Kompas.com - 20/05/2017, 19:08 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Negara Mesir dengan Indonesia dianggap punya kemiripan yang sama soal masalah ekstremisme, terorisme, dan kelompok radikal, seperti kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Kemiripan itu dilihat dari adanya masyarakat miskin yang disasar kelompok ekstrem, teroris, dan radikal untuk menjadi bagian dari mereka.

Hal itu dikatakan akademisi dari Mesir, Mohamed Aboel Fadl dalam Jakarta Geopolitical Forum, di Jakarta, Sabtu (20/5/2017).

"Kemiripan yang ada antara kedua negara baik Mesir maupun Indonesia dalam hal radikalisasi. Gerakan ini masuk ke masyarakat secara mendalam dan sasaran mereka kaum fakir miskin yang biaa dicekoki dengan paham-paham radikalisme," kata dia.

Baik pemerintah Mesir maupun Indonesia, kata dia, sama-sama mengatasi persoalan tersebut melalui pendekatan militer dan penegakan hukum yakni Kepolisian.

"Pemerintah Mesir maupun Indonesia mengatasi itu dengan berbagai cara, temasuk dengan kekuatan, baik tentara maupun Polisi," kata dia.

(Baca: Paham Radikal Tersebar lewat Berita Bohong)

Hanya saja, diakuinya, penanganan masalah esktremisme, radikalisme, dan terorisme dengan cara tersebut, baik di Mesir dan Indonesia tidak efektif.

"Ini tidak cukup untuk mengatasi paham-paham yang sudah masuk ke dalam pemikiran dan otak mereka," kata dia.

Tak hanya itu, kedua negara juga meluncurkan program deradikalisasi yang sama. Tujuannya untuk mereduksi paham radikal, agar kembali menjadi moderat.

"Deradikalisasi itu bagaimana mengembalikan pemikiran mereka ke pemikiran yang moderat bukan pada kekerasan," kata Fadl.

Namun, lagi-lagi hal itu  juga tak sepenuhnya efektif menuntaskan masalah yang ada.

"Itu saya kira tidak sepenuhnya berhasil baik di Mesir maupun di Indonesia. Karena ternyata mereka yang sudah dilakukan deradikalisasi itu di penjara, setelah mereka keluar itu kambuh lagi," ungkap dia.

(Baca: Ansyaad: Elite Politik Menunggangi Kelompok Radikal)

Menurut Fadl, salah satu cara yang sedang digencarkan Mesir adalah melalui pendidikan dengan menanamkan prinsip toleransi dan paham moderat.

"Penataan kurikulum menjadi sangat penting untuk bisa menanamkan toleransi juga pemikiran yang moderat melalui pendidikan," ujarnya.

Menurut dia, pendidikan adalah cara yang terbaik untuk memerangi ekstremisme, terorisme dan radikalisme.

"Inilah cara yang terbaik untuk menghilangkan radikalisme secara keseluruhan atau total. Karena jika hanya mengandalkan kekuatan deradikalisasi sampai saat ini belum berhasil," terang dia.

"Harapan kita melalui pendidikan itulah bisa kira rubah pemikiran yang radikal itu menjadi toleransi dan bisa hidup bersama," tutur Fadl.

Kompas TV Dalam seminggu terakhir, polisi jadi korban kebrutalan kelompok terorisme di sejumlah wilayah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com