Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakin Bersih, Fahri Hamzah Tantang KPK Buka-bukaan soal Pajak

Kompas.com - 10/05/2017, 19:06 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mempertanyakan langkah jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menggunakan data perpajakan dalam kasus dugaan suap pajak.

Menurut dia, data itu digunakan KPK untuk menyerangnya.

Pada persidangan kasus dugaan suap pajak Penyidik Pegawai Negeri Sipil pada Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Handang Soekarno, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (10/5/2017), terungkap ada nota dinas terkait nama-nama yang terindikasi pidana perpajakan.

Nama Fahri dan Wakil Ketua DPR lainnya, Fadli Zon, ada di dalamnya.

Fahri mengklaim dirinya bersih dari persoalan pajak. Ia juga sudah mengikuti program pengampunan pajak (tax amnesty).

"Kenapa KPK menyeret ranah perpajakan ke ruang sidang? Apalagi kepada orang yang seperti saya sudah ikut tax amnesty," kata Fahri, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

(Baca: Diduga Terindikasi Pidana Pajak, Apa Komentar Fahri Hamzah?)

Menurut dia, falsafah tax amnesty adalah menghapus dosa-dosa pajak di masa lalu. 

Ia mengingatkan Direktorat Jenderal Pajak untuk tak bermain-main dengan data pajak untuk mengkriminalisasi orang.

"Tapi kalau persoalan pajak saya ini mau dipakai untuk mengkriminalisasi saya, ayo kita lihat ke belakang semua. Saya siap, saya berani. kalau memang ada policy negara dibongkar kembali pajak ini ke belakang, ayo kita bongkar, kita buka-bukaan," ujar Fahri.

"Termasuk pajak Pimpinan KPK, pejabat-pejabat yang bekerja dan yang berafiliasi dengan KPK, ayo kita buka semua. Siapa yang paling bersih. Kalau memang mau begitu," lanjut dia.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini menyesalkan KPK yang kerap menggunakan ruang persidangan untuk menyerang lawan-lawan yang kerap mengkritik lembaga tersebut.

Menurut Fahri, hal itu juga dilakukan dengan menggunakan orang-orang yang diperiksa pada kasus-kasus di KPK untuk menyebut nama lawan-lawannya itu.

(Baca: Ada Nota Dinas Pejabat Pajak soal Dugaan Pidana Pajak Fahri Hamzah dan Fadli Zon)

Ia menilai, KPK tak memiliki hak untuk mengusut kasus perpajakan karena kasus-kasus pajak ditangani oleh pengadilan pajak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com