Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari ke-22, Seperti Apa Kondisi Mata Kiri Novel?

Kompas.com - 03/05/2017, 10:52 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Rabu (3/5/2017), merupakan hari ke-22 sejak penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mendapatkan serangan secara fisik.

Novel disiram cairan kimia pada 11 April lalu.

Kondisi mata kiri Novel yang sebelumnya terluka parah, mulai menunjukkan perkembangan yang lebih baik.

"Untuk mata sebelah kiri mulai tampak kornea hitam hidup, tapi lambat, karena pada mata kiri supply darah dan oksigen baru mulai ada. Penumpukan kalsium pada selaput mata sebelah kiri ini mulai berkurang akibat penggunaan obat," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah melalui pesan singkat, Rabu (3/5/2017).

Menurut Febri, pada pemeriksaan mata yang dilakukan Selasa (2/5/2017) kemarin, tim dokter melakukan serangkaian tindakan medis.

Pertama, dokter melakukan analisa langsung terhadap kedua bola mata menggunakan alat periksa mata manual.

Kemudian, memberikan cairan kimia terhadap kedua bola mata, untuk mengetahui kondisi mata dengan indikator warna, serta memberikan eye drop dan pengecekan tekanan pada mata.

Selain itu, dilakukan pemasangan lensa pada mata kanan.

Menurut Febri, beberapa jenis obat mulai dikurangi. Namun diseimbangkan dengan tambahan obat tetes mata yang lain.

"Menurut dokter, diperlukan kesabaran dan waktu untuk pemulihan, terutama untuk mata kiri," kata Febri.

Sementara, mata kanan Novel kondisinya terus membaik.

Aliran darah dan oksigen di mata kanan semakin membaik dan diharapkan dalam waktu 2 pekan ada pertumbuhan kornea yang signifikan.

"Pihak keluarga dan tentu saja KPK berharap pelaku penyerangan dan aktor intelektual penyerangan ini dapat segera diungkap," kata Febri.

Penyiraman air keras terhadap Novel terjadi pada 11 April 2017 oleh orang tidak dikenal seusai shalat Subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta.

Penyiraman itu diduga dilakukan oleh dua orang yang berboncengan dengan sepeda motor.

Kompas TV Novel Baswedan Disiram Air Keras
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com