Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Tak Lagi Jadi Lembaga Terkorup, Ini Kata Kapolri

Kompas.com - 23/03/2017, 11:09 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Hasil survei Global Corruption Barometer (GCB) yang dipublikasikan Transparency International Indonesia (TII), menunjukkan potret kinerja pemberantasan korupsi di tubuh Polri tahun 2016 lebih baik dari pada 2013.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersyukur atas capaian kinerja Polri selama ini. Meski demikian, Tito tetap memberikan catatan, lantaran Polri masih berada di urutan lima besar di antara kementerian/lembaga yang masuk dalam radar survei itu.

“Sekarang, di tahun 2016 hasilnya Polri turun pangkat dikit jadi nomor lima lembaga terkorup. Tapi masih kurang bagus juga,” kata Tito saat upacara korps raport di Wisma Bhayangkari Mabes Polri, Kamis (23/3/2017).

Berdasarkan survei GCB, persepsi publik soal korupsi yang terjadi di tubuh Polri di tahun 2013 sebesar 91 persen. Presentase itu menempatkan Polri di urutan pertama lembaga terkorup saat itu.

Namun, survei GCB di tahun 2016 menunjukkan presentase persepsi publik soal korupsi di Polri hanya 40 persen. Dengan presentase itu, Polri berada di urutan kelima.

Sementara, DPR menduduki urutan pertama dengan presentase 54 persen. Tito berharap, agar 52 perwira tinggi baru yang dilantik hari ini dapat bekerja sebaik mungkin sehingga mereka bisa memulihkan kepercayaan publik terhadap Polri.

“Saya minta untuk betul-betul berpikir untuk mengembangkan. Buat desain proposal pengembangann dan segera pro aktif ke pimpinan untuk membesarkan masing-masing,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com