JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memamerkan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di depan sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara.
"Pertumbuhan ekonomi kita pada 2016 alhamdullilah mencapai 5,05 persen. Ini patut disyukuri karena pada 2015 lalu hanya mencapai 4,88 persen," ujar Jokowi saat membuka pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (14/3/2017).
Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia itu sangat baik jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia.
Meski demikian, Jokowi mengatakan, Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat.
Oleh sebab itu, Presiden sekaligus ingin memaparkan apa saja kebijakan pemerintah demi mengatasi tantangan tersebut.
"Saya kira yang paling berat saat ini adalah kesenjangan dan apa yang kami kerjakan, nantinya kami mohon masukan dari Bapak/Ibu pimpinan lembaga tinggi negara," ujar Jokowi.
Pengamatan Kompas.com, pimpinan lembaga tinggi negara hadir dalam dialog itu. Mereka adalah Ketua DPR RI Setya Novanto dan empat wakilnya, yakni Fachri Hamzah, Fadli Zon, Taufik Kurniawan dan Agus Hermanto.
Dari MPR RI, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan hadir didampingi empat wakilnya, yakni Oesman Sapta Odang, Hidayat Nurwahid, Mahyudin dan E.E Mangindaan.
Dari DPD RI, Ketua DPD RI Mohammad Saleh didampingi wakilnya, yakni Farouk Muhammad dan G.K.R Hemas.
Adapun, pimpinan lembaga tinggi negara lain, yakni Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial juga hadir lengkap di dalam acara tersebut.
Pertemuan berlangsung tertutup. Rencananya, Presiden Jokowi akan menjamu para tamunya dengan makan siang bersama di Istana Merdeka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.