Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oesman Sapta: KPUD DKI Harus Berhati-hati, Jangan "Main Api"

Kompas.com - 07/03/2017, 15:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang mewanti-wanti jajaran Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta untuk menjaga netralitas selama penyelenggaraan pilkada di Ibu Kota.

"KPU harus berhati-hati. Saya ingatkan, jangan main api. Jangan 'membakar-bakar'. Jangan berpihak-pihak," ujar Oesman di kantornya, Lantai 18, City Tower, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2017).

Oesman tidak berkomentar soal insiden walk out yang dilakukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat saat rapat pleno KPU DKI Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

Namun, Oesman mengindikasikan bahwa kecurangan pernah dilakukan KPUD dalam pilkada sebelumnya. Dia pun meminta perkara tersebut menjadi pengalaman berharga bagi jajaran KPUD DKI saat ini.

"Harus jalan on the track. Kalau yang lalu-lalu, sudah, ya jangan sekarang lagi," ujar Oesman.

(Baca juga: Petinggi Parpol Pendukung Ahok-Djarot Kumpul di Kantor Oesman Sapta)

Ia juga mengingatkan bahwa masyarakat Ibu Kota saat ini sudah pintar, termasuk pintar dalam hal pengawasan.

"Anda diawasi masyarakat. Jangan sampai masyarakat marah. KPU harus dipercaya oleh masyarakat untuk berbuat jujur dan bijak," kata dia.

Kompas TV Jelang Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua, baik pasangan calon maupun koalisi partai politik pengusung, merapatkan barisan untuk rancang strategi kampanye. Tak terkecuali Partai Demokrat, walau belum tentukan arah politiknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com