Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Berharap Moratorium Pengiriman TKI ke Arab Saudi Dicabut

Kompas.com - 28/02/2017, 16:47 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Tim Pengawas Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Fahri Hamzah, berharap moratorium pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Arab Saudi bisa dicabut seiring dengan kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, ke Indonesia.

"Saya harap itu (pencabutan moratorium) nantinya tercantum dalam perjanjian yang akan ditandatangani oleh Arab Saudi dan Indonesia," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/2/2017).

Menurut Fahri, Arab Saudi layak menjadi tujuan utama pengiriman TKI. Sebab, secara kultur dan agama tak berbeda jauh dari kebanyakan TKI yang dikirim ke sana.

Sementara di negara lain, ia mengaku banyak menemukan TKI yang tidak mendapat makanan dari majikannya.

"Apalagi di Saudi rata-rata kalau libur pekerjanya disuruh haji. Itu salah satu fulfillment yang menjadi bagian dari capaian hidup para pekerja Indonesia," ujar Fahri.

Ia menambahkan, selama ini yang menjadi persoalan ketenagakerjaan di Arab Saudi ialah minimnya aturan hukum yang melindungi mereka dari kekerasan yang dilakukan majikan di sana.

Namun, menurut Fahri, hal itu bisa dibicarakan kembali oleh Pemerintah Arab Saudi, karena mereka juga membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia.

"Tak ada negara yang niatnya menyiksa orang. Kalau terjadi kesalahan ya sistemnya dievaluasi bersama," ujar Fahri.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi terjadinya kekerasan terhadap TKI di Arab Saudi, pemerintah diminta menyiapkan sistem yang bisa mencegah pemberangkatan TKI secara ilegal.

Menurut Fahri, kebanyakan dari mereka yang mengalami kekerasan ialah TKI yang berangkat secara ilegal sehingga sulit dideteksi keberadaannya oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di sana.

"Saya usulkan yang dikirim harus resmi dan sudah harus pakai sistem digital. Hubungan rumah tangga kita atur. Saya usulkan basisnya rekening. Saudi kan termasuk aktif menggunakan teknologi. Itu bisa dibiasakan sehingga bisa dipantau," kata Fahri.

"Sebetulnya BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI) layaklah untuk mengawasi tenaga kerja dikasih smartphone yang didalamnya ada aplikasi yang bisa memantau," ujar dia.

Kompas TV Antusiasme menyambut Raja Salman dari Arab Saudi sudah terlihat di gedung DPR. Sejumlah persiapan di ruang rapat DPR terus dikebut oleh para pekerja. Diprediksi proses persiapan akan selesai dalam satu hari ke depan. Persiapan ini dilakukan mengingat Raja Salman akan melakukan sejumlah agenda di gedung DPR. Selain bertemu Presiden Joko Widodo dan mengunjungi gedung DPR, Raja Salman juga direncanakan akan berkunjung ke Pulau Bali untuk berlibur selama 5 hari, dari 4 hingga 9 Februari 2017. Meski ada rombongan kerajaan Arab Saudi, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan tidak ada penutupan area khusus atau pun sterilisasi, agar wisatawan lain tidak merasa terganggu. Hubungan Indonesia dengan Arab Saudi selama ini masih terjaga dengan baik. Selain kunjungan kenegaraan, kedatangan Raja Salman ke Indonesia kali ini juga membawa investasi 94 triliunan rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com