Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbit Buku "Aku Berani Tidur Sendiri" Terancam Sanksi Pidana

Kompas.com - 27/02/2017, 16:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan bahwa penerbit buku berjudul "Aku Berani Tidur Sendiri" akan dikenakan sanksi.

"Terbitan itu menyalahi prosedur. Tidak melalui proses seleksi dan tidak melalui proses editing oleh lingkungan Kemendikbud," ujar Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/2/2017).

Apalagi, buku tersebut merupakan kategori pelajaran seks atau sex education bagi anak-anak.

Meski demikian, Muhadjir mengakui bahwa peraturan di lingkungan Kemendikbud belum ada yang mengatur soal sanksi untuk kesalahan prosedur semacam itu.

"Peraturan yang ada di Kemendikbud belum ada. Tapi itu mungkin bisa kami kaitkan dengan KUHP," ujar Muhadjir.

Saat ini, tim Kemendibud masih melaksanakan kajian sekaligus berkoordinasi dengan aparat kepolisian soal pasal yang tepat bagi kesalahan semacam itu.

Muhadjir juga telah memperingatkan keras penerbit untuk menyetop beredarnya buku itu, sekaligus menarik buku yang telah terlanjur beredar di masyarakat.

"Saya kira penerbit harus bertanggung jawab dengan mengembalikan uang hasil pembelian itu. Kalau tidak juga, nanti akan saya proses berikutnya," ujar dia.

Buku itu diketahui terbitan Tiga Serangkai. Melalui akun Instagram resmi, penerbit menjelaskan bahwa buku itu bertujuan membantu orangtua menjelaskan kepada anak-anak tentang pentingnya melindungi diri.

(Baca: Penerbit Buku "Aku Berani Tidur Sendiri" Sampaikan Permintaan Maaf)

Buku itu diharapkan bisa mengajarkan anak mengenai melindungi diri dari praktik kejahatan seksual, penyakit kelamin, sekaligus memberikan pengetahuan dasar seksual.

Penerbit juga menyatakan bahwa pembeli yang merasa dirugikan bisa mengembalikan buku itu. Penerbit akan mengganti uang yang terlanjur dikeluarkan konsumen.

Kompas TV Terkait polemik peredaran buku bacaan anak "Aku Berani Tidur Sendiri" yang diduga mengandung unsur pornografi, pihak percetakan mengaku telah menarik semua buku dari peredaran. Pemerintah juga menginvestigasi apakah ada unsur kesengajaan dalam pembuatan buku ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com