Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Akan Beri Sanksi Penerbit Buku "Aku Berani Tidur Sendiri"

Kompas.com - 21/02/2017, 19:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan akan memberikan sanksi kepada Tiga Serangkai yang menerbitkan buku Aku Berani Tidur Sendiri.

Buku tersebut dinilai berkonten tidak ramah anak.

"Pasti ada sanksi, tetapi sanksinya seperti apa sesuai yang kami rumuskan dengan peraturan yang ada," kata Muhadjir, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/2/2017).

Muhadjir menegaskan akan mencabut buku tersebut dari peredaran.

Ia menilai konten yang ada dalam buku itu tidak pantas dikonsumsi anak-anak meskipun tujuannya adalah untuk edukasi seksual.

"Menurut saya, sangat vulgar. Masa pendidikan seks begitu," kata dia.

Ia berpandangan, pendidikan seksual sudah cukup diberikan melalui mata pelajaran Agama mengenai hubungan suami-istri.

(Baca: KPAI Minta Penerbit Tarik Buku "Aku Berani Tidur Sendiri")

Selain itu, lanjut Muhadjir, ada juga pelajaran Biologi yang mengajarkan mengenai hubungan seksual dengan lebih ilmiah.

"Ini kan sensitif ya. Karena berkaitan dengan adat istiadat, norma-norma yang berlaku. Kalau di negara lain itu biasa, tapi kalau di sini menjadi tidak biasa. Kita belum sampai secara formal akan memutuskan perlu atau tidaknya pendidikan seks dalam arti yang spesifik," ujar Muhadjir.

Ke depannya, agar peristiwa ini tak terulang, Kemendikbud saat ini tengah menggodok undang-undang tentang perbukuan.

UU ini akan mengatur mengenai pengendalian dan pengawasan yang lebih ketat pada setiap buku yang akan diterbitkan.

"Terutama yang berkaitan dengan anak," kata Muhadjir.

(Baca: Puan Minta Kemendikbud Investigasi Buku "Aku Berani Tidur Sendiri")

Penerbit Tiga Serangkai, melalui akun Instagram-nya, menjelaskan, buku itu diterbitkan dengan tujuan membantu orangtua untuk menjelaskan kepada anak-anak tentang pentingnya melindungi diri.

Buku ini diharapkan bisa mengajarkan anak untuk melindungi diri dari orang-orang yang jahat, kejahatan seksual, penyakit, serta memberikan pengetahuan dasar seksual.

Tiga Serangkai menyatakan bahwa para pembeli yang merasa dirugikan bisa mengembalikan buku tersebut.

Penerbit akan menggantinya dengan produk lain atau mengembalikan uang pembelian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com