JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengaku, telah meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menginvestigasi beredarnya buku "Aku Berani Tidur Sendiri" yang diduga memuat konten tidak ramah anak.
Investigasi ditujukan untuk menghindari terjadinya hal-hal negatif imbas beredarnya buku tersebut.
"Saya sudah minta kepada Kemendikbud untuk proaktif menginvestigasi dan kemudian mengantisipasi hal-hal yang terjadi seperti itu," kata Puan di Kantor Wapres, Selasa (21/2/2017).
Puan meminta, agar masyarakat dan sekolah dapat berperan aktif bila menemukan adanya penjualan buku yang memuat konten serupa. Menurut dia, tindakan tersebut dapat diusut aparat penegak hukum, bila terjadi kesengajaan.
"Saya minta untuk bisa dilaporkan ke polisi untuk diproses secara hukum," ujarnya.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebelumnya, meminta penerbit PT Tiga Serangkai untuk menarik buku "Aku Berani Tidur Sendiri". KPAI menilai buku tersebut memuat konten tidak ramah anak yang dapat dimaknai mendorong penyimpangan seksual.
"KPAI minta buku itu harus ditarik. Penerbit dan penulis harus meminta maaf ke publik dan mengakui keslahannya," kata Ketua KPAI Asrorun Ni'am melalui keterangan tertulis, Senin (20/2/2017).
Menurut Asrorun, konten buku itu tidak layak bagi anak karena mengajarkan seksualitas secara tidak tepat. Buku "Aku Berani Tidur Sendiri" ramai diperbincangkan di dunia maya. Isi buku yang menyasar anak-anak ini dianggap tak sesuai dengan segmentasinya.
Penjelasan penerbit
Melalui akun Instagram, penerbit Tiga Serangkai menjelaskan bahwa buku itu diterbitkan dengan tujuan membantu orangtua untuk menjelaskan pada anak-anak tentang pentingnya melindungi diri.
Buku ini diharapkan bisa mengajarkan anak melindungi diri dari orang-orang yang jahat, kejahatan seksual, penyakit serta memberikan pengetahuan dasar seksual.
Tiga Serangkai menyatakan bahwa bagi para pembeli yang merasa dirugikan bisa mengembalikan buku tersebut. Penerbit akan menggantinya dengan produk lain atau mengembalikan uang pembelian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.