JAKARTA, KOMPAS - Rapat Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat membahas Rancangan Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2), segera dimulai. Adrian Putra (23) bergegas menyiapkan telepon genggamnya.
Aplikasi Twitter dibukanya. Dalam sekejap, dia sudah siap melaporkan materi rapat ke dunia maya.
"@WikiDPR #kom8 Deding @fraksigolkar #Jabar3 membuka rapat pukul 10.42".
Kicauan pertama laporan langsung dari ruang rapat pun menyebar ke dunia maya. Deding yang dimaksud adalah Deding Ishak, Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Golkar DPR asal daerah pemilihan Jawa Barat III.
Tak berhenti di situ. Selang hitungan menit, Adrian terus berkicau melaporkan perkembangan rapat hingga usai. Dari pernyataan para anggota Komisi VIII, dia mengutip bagian terpenting. Begitu pula pernyataan tamu rapat yang diundang memberikan masukan ke DPR.
Pada waktu yang sama dengan rapat Komisi VIII, Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu DPR juga menggelar rapat.
Di balkon ruang rapat, tempat jurnalis biasa meliput, Lulu Farasmitha (22), juga sibuk melaporkan isi rapat melalui Twitter sejak rapat mulai siang hingga menjelang malam.
Selain Komisi VIII dan Pansus RUU Pemilu, ada enam alat kelengkapan DPR lain yang juga menggelar rapat pada hari yang sama. Dalam setiap rapat, rekan Adrian dan Lulu juga tampak serius menyimak materi rapat untuk kemudian melaporkannya lewat kicauan-kicauan Twitter.
"Setiap hari kerja, ada 17 orang yang ditugaskan. Pada setiap rapat alat kelengkapan DPR, pasti kami kawal," ujar Lulu.
Siapa anak-anak muda ini? Mereka adalah relawan yang tergabung dalam organisasi independen WikiDPR. WikiDPR, yang berdiri sejak Juli 2014, dijalankan sekelompok anak muda dengan meliput, merekam, serta menyebarkan informasi dan data tentang rekam jejak anggota DPR.
Tujuan pendirian WikiDPR adalah mengembangkan transparansi di lingkungan parlemen dan menyediakan basis data seputar wakil rakyat bagi masyarakat. Diharapkan, saat pemilu nanti, rakyat bisa memilih lebih rasional karena rekam jejak para petahana tercatat dengan baik, terutama di dunia digital.
Melalui akun Twitter @WikiDPR, @WikiDPR1, @WikiDPR2, dan @WikiDPR3, hasil kerja relawan soal kinerja anggota parlemen bisa selalu terpantau publik.
WikiDPR, yang kini memiliki 24.253 pengikut, merupakan akun utama berisi informasi umum terkait agenda dan kinerja parlemen dalam sehari. Akun ini juga memuat tautan (link) rangkuman rapat setiap alat kelengkapan DPR.
Akun WikiDPR memiliki akun-akun turunan. Ada akun @WikiDPR1 yang juga (real time) berkicau melaporkan jalannya rapat di komisi I, II, III, Badan Legislasi, serta rapat paripurna lewat kicauan langsung.
Ada lagi akun @WikiDPR2 khusus untuk rapat di komisi IV, V, VI, VII, dan XI, serta Badan Anggaran. Adapun akun @WikiDPR3 untuk kicauan rapat di komisi VIII, IX, dan X.