Seiring waktu, peminat bertambah. Para relawan pun diwajibkan mengikuti pelatihan seputar legislatif, belajar menulis, dan melaporkan dalam tiga kali pertemuan.
Hingga kini, WikiDPR didukung 360 relawan yang sudah mencapai angkatan ke-9. Setiap angkatan bekerja selama periode satu bulan. Beberapa relawan yang telah lulus kuliah malah kembali bergabung untuk menjadi pegawai tetap atau koordinator WikiDPR.
Penyeimbang
Berkait hal ini, Guru Besar Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada Purwo Santoso mengatakan, jika terus ditumbuhkembangkan dalam iklim demokrasi dan pendidikan politik yang matang, gerakan kerelawanan anak muda dapat mengisi ruang publik kosong. Gerakan ini juga ikut mendorong terciptanya transparansi di lingkungan politik.
Ia mencontohkan, gerakan Kawal Pemilu tahun 2014 yang mengimbangi dan mendorong transparansi kinerja penyelenggara pemilu. Demikian pula gerakan WikiDPR, yang mendorong akun media sosial resmi @DPR_RI untuk lebih transparan memublikasikan aktivitas anggota DPR.
"Selama ini, para politisi tidak ada penyeimbang. Namun, dengan perkembangan demokrasi, ada kepentingan kolektif yang dibela melebihi kepentingan pribadi, dan ruang manipulasi itu kian terbatas dengan voluntarisme anak-anak muda yang sebenarnya sedang mencoba mencari aktualisasi diri ini," kata Purwo.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian, adalah salah satu anggota DPR yang sering membuka portal dan akun @WikiDPR. Hetifah juga rutin memantau laporan dan pantauan relawan Wiki DPR terkait rapat yang ia hadiri. Sejauh ini, Hetifah cukup terbantu WikiDPR.
Tak ada gading yang tak retak. Meski ada yang terbantu, ada pula anggota DPR yang mengeluhkan sempat terjadi salah kutip. Berbagai kritik tentu menjadi pemantik agar WikiDPR selalu berbenah. Namun, terlepas dari kelemahan yang ada, langkah awal mereka patut diapresiasi. Bagaimanapun, mereka telah turut berperan aktif membangun demokrasi ke arah lebih baik. (AGE/APA)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 23 Februari 2017, di halaman 5 dengan judul "Anak Muda "Pengawal" DPR".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.