Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Luhut Panjaitan tentang Pertemuan dengan Ma'ruf Amin...

Kompas.com - 03/02/2017, 19:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan turut menemui Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin, Rabu (1/2/2017) lalu.

Selain Luhut, hadir pula Kepala Polda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana di kediaman Ma'ruf di Jaln Deli Lorong 27, Koja, Jakarta Utara itu.

Kepada wartawan, Luhut memastikan, pertemuan antara dirinya dengan Ma'ruf bukan atas instruksi Presiden Joko Widodo.

"Tidak ada perintah dari Presiden ke situ," ujar Luhut di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (3/2/2017).

(Baca: Dengar Tuduhan Ahok kepada Ma'ruf Amin, Suara Jokowi Meninggi)

Luhut datang atas inisiatif sendiri. Setelah melihat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengeluarkan pernyataan yang berpotensi menyinggung Ma'ruf, Luhut langsung menelpon Ma'ruf.

"Kemarin saya lihat keadaan begitu, ya saya telpon beliau. Saya janjian mau ketemu dan berangkat ke sana. Setelah saya berangkat ke sana, tahu-tahu sudah ada Kapolda dengan Pangdam Jaya. Makanya saya hanya berapa menit berada di situ," ujar Luhut.

Sejak sebelumnya, Luhut memang ingin bersilaturahmi dengan kawan lamanya sejak era Presiden Gus Dur itu, khususnya berdiskusi tentang kondisi negara akhir-akhir ini.

"Kami sudah bicara bahwa beliau ingin melihat Indonesia aman, baik-baik saja, tenang dan enggak ada masalah," ujar Luhut.

(Baca: Pertemuan Kapolda, Pangdam, dan Luhut dengan Ma'ruf Amin Bukan soal Ahok)

Soal ada persepsi bahwa yang harusnya bertemu Ma'ruf Amin adalah Menkopolhukam Wiranto, Luhut meminta hal itu jangan terlalu dibesar-besarkan.

"Ada yang bilang, kok ada Menko Maritim? Saya sudah telpon Pak Wiranto juga. Kan lebih bagus jangan hanya karena jabatan, tapi perkawanan dalam keadaan begini lebih bagus. Jangan selalu karena fungsional, kamu bisa menyelesaikan masalah," ujar Luhut.

Meski datang bukan atas perintah Presiden, Luhut melaporkan hasil pertemuan itu ke Presiden Jokowi. Presiden, sebut Luhut, hanya mengatakan, "Iya, sudah benar".

(Baca: Ahok Pastikan Akan Sampaikan Permintaan Maaf Langsung ke Ma'ruf Amin)

Luhut mengatakan, respons Ma'ruf setelah pertemuan itu sesuai dengan harapan pemerintah.

"Ya saya kira sampai sekarang baik, beliau. Beliau orang tua, seniorlah. Sudah umur-umur segitu tuh pikiran beliau kan bagaimana membuat negeri ini menjadi aman dan kita semua juga harus berpikir begitu. Jangan ada pikiran-pikiran buruk," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com