JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Populi Center Usep S Ahyar mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono semestinya bisa ikut mengatasi penyebaran berita hoax maupun fitnah.
Menurut Usep, pernyataan SBY tentang juru fitnah dan penyebar hoax berkuasa justru menimbulkan kegaduhan yang dapat memperpanas situasi politik nasional.
Pada Jumat (20/1/2017) kemarin, SBY menulis status, "Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar 'hoax' berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*".
(Baca juga Akun Twitter SBY: Ya Allah, Negara Kok Jadi Begini...)
Usep menilai bahwa pernyataan Presiden keenam RI tersebut terkesan politis karena bisa dimaknai menuding pihak tertentu.
"Walaupun kalimatnya doa, ketika diunggah di medsos, tentu dapat dinilai sebagai kritik yang bernuansa politik sehingga netizen banyak bertanya, kritiknya ditujukan kepada siapa? Maksud politiknya apa, dalam rangka apa?" ujar Usep saat dihubungi, Sabtu (21/1/2017).
Menurut Usep, meskipun yang menjadi substansi pernyataan SBY adalah memerangi berita hoax, namun semestinya disampaikan dengan pernyataan yang lebih baik.
Caranya bisa dengan mengajak pemerintah, masyarakat, dan para kader partainya untuk memerangi berita-berita bohong maupun fitnah. Bukan menyampaikannya dengan kata-kata demikian.
"Pemimpin-pemimpin bangsa, seperti Pak SBY dan tokoh lain, sebaiknya turun tangan mengatasi masalah ini dengan mewanti-wanti para pengikut khususnya dan bangsa, masyarakat pada umumnya, untuk sama-sama menjaga dan saling mengingatkan agar tidak terlibat dalam menyebarkan berita yang tidak jelas sumber dan faktanya. Tentu ini akan lebih adem rasanya," kata Usep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.