Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Indonesia "Bidik" Dua Ladang Minyak di Iran

Kompas.com - 22/12/2016, 16:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas terkait kunjungan kerjanya ke India dan Iran beberapa waktu lalu.

Di Iran, kata Jokowi, hal yang segera ditindaklanjuti adalah pengelolaan dua ladang minyak di Ab-Teymoura dan Mansouri. 

Jokowi meminta para menteri terkait untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan agar dua ladang minyak itu bisa menjadi dikelola oleh Indonesia.

"Betul-betul dua ladang minyak ini harus kita dapatkan. Saya harapkan tim dari sini segera mempersiapkan," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/12/2016).

"Januari ketemu di Iran lagi agar pengelolaan ladang minyak ini betul-betul keduanya diberikan kepada Indonesia," ujarnya.

(Baca: Indonesia-Iran Realisasikan Kerja Sama Sektor Migas)

Selain soal ladang minyak, Jokowi juga mengingatkan lagi jajarannya mengenai kerja sama pembangunan pembangkit listrik hingga pembelian gas elpiji dengan Iran.

Jika kerja sama berjalan, diharapkan Indonesia bisa mendapatkan harga gas elpiji yang lebih murah.

Sementara itu, di India, lanjut Jokowi, di antaranya sudah dibahas peningkatan kerja sama perdagangan melalui diversifikasi ekspor.

(Baca: Indonesia - India Sepakat Kerja Sama di Tiga Bidang)

Biasanya, produk yang paling banyak diekspor oleh Indonesia ke India adalah batubara dan kelapa sawit. Namun, Jokowi meminta komoditas lain juga bisa diekspor ke India.

"Saya minta kesepakatan ini ditindaklanjuti kementerian/lembaga. Setelah ini, saya harapkan hal-hal yang berkait dengan kesepakatan kita di India bisa ditindaklanjuti oleh kementerian-kementerian yang ada, di bawah Menko, untuk segera ke India lagi untuk membicarakan lagi agar menjadi sesuatu yang konkret dan riil," ucap Jokowi.

Kompas TV Jokowi Tinjau Perkembangan Penanganan Dampak Gempa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com