JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas terkait kunjungan kerjanya ke India dan Iran beberapa waktu lalu.
Di Iran, kata Jokowi, hal yang segera ditindaklanjuti adalah pengelolaan dua ladang minyak di Ab-Teymoura dan Mansouri.
Jokowi meminta para menteri terkait untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan agar dua ladang minyak itu bisa menjadi dikelola oleh Indonesia.
"Betul-betul dua ladang minyak ini harus kita dapatkan. Saya harapkan tim dari sini segera mempersiapkan," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/12/2016).
"Januari ketemu di Iran lagi agar pengelolaan ladang minyak ini betul-betul keduanya diberikan kepada Indonesia," ujarnya.
(Baca: Indonesia-Iran Realisasikan Kerja Sama Sektor Migas)
Selain soal ladang minyak, Jokowi juga mengingatkan lagi jajarannya mengenai kerja sama pembangunan pembangkit listrik hingga pembelian gas elpiji dengan Iran.
Jika kerja sama berjalan, diharapkan Indonesia bisa mendapatkan harga gas elpiji yang lebih murah.
Sementara itu, di India, lanjut Jokowi, di antaranya sudah dibahas peningkatan kerja sama perdagangan melalui diversifikasi ekspor.
(Baca: Indonesia - India Sepakat Kerja Sama di Tiga Bidang)
Biasanya, produk yang paling banyak diekspor oleh Indonesia ke India adalah batubara dan kelapa sawit. Namun, Jokowi meminta komoditas lain juga bisa diekspor ke India.
"Saya minta kesepakatan ini ditindaklanjuti kementerian/lembaga. Setelah ini, saya harapkan hal-hal yang berkait dengan kesepakatan kita di India bisa ditindaklanjuti oleh kementerian-kementerian yang ada, di bawah Menko, untuk segera ke India lagi untuk membicarakan lagi agar menjadi sesuatu yang konkret dan riil," ucap Jokowi.