Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Duga Ada Sel Lain Bentukan Bahrun Naim

Kompas.com - 11/12/2016, 18:24 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri mengamankan empat tersangka yang diduga akan melakukan pengeboman, di Perum Bintara Jaya VIII, Bekasi pada Sabtu (10/12/2016). Dua orang tersangka, MNS dan AS, diamankan di flyover Kalimalang.

DYN ditangkap di kontrakan kamar 104 di Perum Bintara Jaya VIII, sedangkan SY diamankan di Dusun Sabrang Kulon, Matesih, Karanganyar. Kabag Mitra Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono mengatakan, para pelaku diduga merupakan sel yang dibentuk oleh Bahrun Naim (BN).

Menurut Awi, tidak menutup kemungkinan, ada sel-sel lain yang belum ditangkap Densus 88.

"BN ini memang berusaha merekrut mereka dan membuat sel-sel kecil ya, dan tidak menutup kemungkinan ada sel-sel kecil lainnya," kata Awi di Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Minggu (11/12/2016).

Awi mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya pergerakan dari sel-sel kecil bentukan BN. Ia meminta masyarakat untuk melapor bila menemukan indikasi pergerakan.

"Informasi sekecil apa pun berguna untuk mengungkap jaringan-jaringan teror ini," ujar Awi. (Baca: Kronologi Penangkapan Terduga Teroris di Bekasi)

Bom yang ditemukan di kawasan Bintara tersebut memiliki bobot seberat 3 kilogram berjenis TATP dan berbentuk rice cooker. Bom ini memiliki daya ledak tinggi dengan daya penghancuran hingga radius 300 meter dan kecepatan 4.000 km per jam.

Mereka diduga merupakan sel yang dibentuk oleh Bahrun Naim. Adapun Bahrun merupakan warga negara Indonesia yang menjadi salah satu tokoh di Suriah setelah ia bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kompas TV Polisi Olah TKP di Rumah Indekos Tersangka Teroris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com