Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penangkapan Terduga Teroris di Bekasi

Kompas.com - 11/12/2016, 15:56 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabag Mitra Divisi Humas Polri Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, bom yang diamankan tim Datasemen Khusus Antiteror 88 di Perum Bintara Jaya VIII, Bekasi, rencana diledakkan pada Minggu (11/12/2016).

Polri telah mengamankan empat orang tersangka terkait penemuan bom tersebut. Mereka adalah MNS, AS, DYN, dan SY.

"Bom itu rencananya diledakkan di objek vital nasional," kata Awi di Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta.

(Baca juga: Polisi Geledah Rumah Mertua Terduga Teroris Bekasi di Solo )

Awi mengatakan, tim Densus 88 mengikuti MNS dan AS dari Solo ke Jakarta menggunakan kendaraan roda empat. Mereka masuk ke Jakarta pukul 14.00 WIB, Sabtu (10/12/2016).

Setibanya di Jakarta, MNS dan AS menjemput DYN di daerah Pondok Kopi. DYN membawa kardus yang akan dikirimkan ke rumah orangtuanya melalui kantor Pos di kawasan Bintara.

Awi menyebutkan, tanpa sepengetahuan tersangka, tim Densus 88 menyita kardus tersebut. Kardus itu berisi pakaian dan surat wasiat.

"Isinya mau pamitan ke orangtua DYN bahwa yang bersangkutan akan melakukan amaliah," ucap Awi.

Setelah dari kantor Pos, DYN diantarkan ke kontrakan di kamarnya yang bernomor 104 di Jalan Bintara Jaya VIII, Bekasi.

Saat itu, DYN turun membawa ransel berwarna hitam. DYN baru menempati kamar 104 itu selama emapt hari. DYN tinggal sendiri di kamar itu.

Kemudian, MNS dan AS bertolak dari kontrakan itu. Keduanya diikuti dan ditangkap di flyover Kalimalang. "Disergap tanpa ada perlawanan yang berarti pada pukul 15.40 WIB," ujar Awi.

Setelah itu, DYN ditangkap di kamar kontrakan pukul 15.50 WIB. Bom ditemukan tersimpan di dalam tas ransel warna hitam.

Bom tersebut memiliki bobot seberat 3 kilogram berjenis TATP berbentuk rice cooker.

Bom ini memiliki daya ledak tinggi dengan daya penghancuran seluas radius 300 meter dan kecepatan 4.000 km/jam.

(Baca juga: Ini Peran Empat Tersangka Temuan Bom di Bekasi)

Dari pengembangan, Polri menangkap SY sekitar pukul 18.30 Dusun Sabrang Kulon, Matesih, Karanganyar. SY berperan membantu merakit bom yang dibawa oleh MNS dan AS ke Jakarta.

Kompas TV Tersangka Teroris Sempat Bekerja di Taiwan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com