Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsolidasi Politik Jokowi Diharapkan Tak Ancam Kebebasan Berekspresi

Kompas.com - 14/11/2016, 07:00 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Benny Kabur Harman menilai kunjungan Presiden Joko Widodo ke institusi TNI-Polri sarat dengan kepentingan politik.

Menurut Benny, kunjungan Presiden Jokowi tersebut jelas untuk merespons tuntutan sejumlah kelompok masyarakat saat aksi unjuk rasa pada 4 November 2016.

Apalagi, safari Presiden Jokowi dilakukan tidak lama setelah demonstrasi 4 November 2016 berlangsung.

"Jaraknya tidak jauh dari demonstrasi 4 November. Saya anggap sarat dengan kepentingan politik bukan safari biasa," ujar Benny dalam diskusi di Jakarta, Minggu (13/11/2016).

"Saya melihat Presiden Jokowi gelisah, tidak menduga ada massa sebanyak itu," kata dia.

Benny mengatakan, ada dua hal yang bisa dilihat dari safari politik Presiden Jokowi.

Pertama, Presiden Jokowi ingin mengantisipasi adanya kemungkinan aksi massa yang menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok semakin massif.

Kedua, Jokowi memastikan kekuatan TNI-Polri berada di bawah kendali Presiden jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk menjaga kepentingan bangsa dan negara.

Namun, Benny berharap langkah Presiden tersebut tidak menjadi jawaban politik terhadap aksi 4 November dan menjadi satu bentuk ancaman terhadap kebebasan warga negara untuk melakukan unjuk rasa.

"Presiden memegang kekuasan tertinggi tidak lantas bisa semena-mena memerintahkan TNI-Polri. Perintah presiden harus ada dasar dan alasan sesuai undang-undang," kata politisi Partai Demokrat ini.

"Misal untuk perang jelas diatur dalam konstitusi. Jika untuk menghadang rakyat saat berdemo jelas inkonstitusional," ucapnya.

Benny berharap Jokowi tidak menjadikan safari politik itu sebagai bentuk ancaman terhadap kebebasan warga negara untuk melakukan aksi unjuk rasa.

"Aksi itu untuk menuntut keadilan hukum, dilindungi oleh konstitusi. Saya rasa tuntutan itu sifatnya normatif dan harus segera dilaksanakan dan dijawab," tuturnya.

Sepekan belakangan ini, Presiden Joko Widodo sibuk melakukan konsolidasi.

Pasca-demo 4 November yang menuntut ketegasan dalam penanganan kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama, Jokowi berkomunikasi dengan organisasi kemasyarakatan Islam, ulama, para tokoh agama, hingga satuan-satuan di TNI dan Polri.

(Baca juga: Jokowi dan Konsolidasi Pasca-demo 4 November)

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com