Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi-Kalla "Cari Angin" di Beranda Istana...

Kompas.com - 04/11/2016, 07:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Cuaca Jakarta, Kamis (3/11/2016) sore, cukup bersahabat, khususnya di sekitar Kompleks Istana Kepresidenan.

Setelah sempat ditimpa teriknya mentari pada siang hari, awan putih perlahan-lahan mendominasi pada sore harinya sehingga udara menjadi sejuk.

Angin pun berembus sepoi-sepoi. Kondisi cuaca ini dimanfaatkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk "cari angin" di luar ruang kerja.

Mereka pun tampak asyik berbincang empat mata di beranda Istana Merdeka. Jokowi mengenakan kemeja putih lengan panjang tergulung.

Sementara itu, Kalla mengenakan kemeja batik coklat lengan panjang. Keduanya tampak berbicara bergantian diiringi gerakan tangan masing-masing.

(Baca: Upaya Jokowi Redam Demo 4 November...)

Kepada wartawan, usai sekitar 15 menit berbincang, Jokowi mengaku berdiskusi banyak topik hangat yang terjadi di publik dengan Kalla.

"Biasa, kami di sini cari angin. He-he-he-he," ujar Jokowi. "Sore, kalau enggak hujan, udaranya bagus begini, dengan Pak Wapres, bicara banyak persoalan pemerintah, negara, rakyat," lanjut dia.

Demonstrasi 4 November

Salah satu topik yang dibicarakan adalah rencana unjuk rasa organisasi massa Islam di depan Istana, Jumat, 4 November 2016, ini.

Mereka menuntut Presiden turun tangan untuk memidanakan Basuki Tjahaja Purnama atas perkara dugaan penodaan agama.

Soal itu, Kalla yang meresponsnya. Menurut dia, penegak hukum sebenarnya telah melaksanakan tuntutan para pengunjuk rasa, yakni memproses perkara Basuki.

"Kalau masalahnya Ahok, Ahok kan sudah diperiksa saksi-saksinya," ujar Kalla.

Penyidik Bareskrim Polri telah melayangkan panggilan kepada Basuki untuk diperiksa pada Senin (7/11/2016) mendatang.

Selain itu, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian juga telah memastikan bahwa penyidik Polri akan menyelidiki perkara dugaan penodaan agama itu dengan sungguh-sungguh.

"Kapolri juga berjanji untuk betul-betul memeriksa sesuai harapan masyarakat," ujar Kalla.

Namun, jika kelompok pengunjuk rasa masih tetap ingin menyampaikan tuntutannya, pemerintah akan tetap mengakomodasi.

Bagi pemerintah, unjuk rasa semacam itu adalah bentuk berdemokrasi yang biasa. Hanya, unjuk rasa kali ini diyakini akan berjumlah lebih besar dari unjuk rasa sebelumnya.

Lantaran unjuk rasa digelar hari Jumat, Kalla meminta demonstran menghormati hari Jumat sebagai hari ibadahnya umat Muslim.

"Saya yakin betul karena akan dilaksanakan hari Jumat, hari yang mulia, pasti masyarakat yang berdemo harus memaklumi hari Jumat ini hari beribadah, jangan berbuat sebaliknya dari beribadah," ujar Kalla.

(Baca: JK Minta Pengunjuk Rasa Hormati Hari Jumat yang Suci)

Halaman:


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com