Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Ahok-Djarot Sebut Cagub Jangan Andalkan Sosok Pengusung sebagai Pendongkrak Suara

Kompas.com - 01/11/2016, 08:04 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Miryam S Haryani menilai, figur pengusung tak berpengaruh banyak terhadap tingkat keterpilihan calon kepala daerah.

Menurut Miryam, jika ada pasangan calon yang elektabilitasnya bergantung pada sosok pengusung, menunjukkan bahwa kandidat tersebut tak punya kemampuan mumpuni sebagai calon pemimpin Ibu Kota. 

Kondisi tersebut akan menciptakan ketergantungan kandidat terhadap para figur "kuat" tersebut.

Miryam merespons hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) yang menyebut bahwa figur pengusung tiga kandidat calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 tak berpengaruh banyak terhadap para kandidat.

"Sudah wajib bagi ketiga calon untuk menunjukkan bukti dan kualitas diri," kata Miryam melalui keterangan tertulis, Selasa (1/11/2016).

Miryam yang merupakan kader Partai Hanura mengatakan, partainya mendukung Ahok-Djarot bukan karena ada figur "kuat" di belakang keduanya namun lebih kepada penilaian akan kemampuan dan bukti kerja pasangan tersebut.

Adapun tiga figur di balik tiga kandidat cagub-cawagub, yaitu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, menurut Miryam harus memiliki fungsi lebih dari sekadar pendongkrak elektabilitas kandidat.

"Apabila sosok ketua umum partai diharapkan sebagai pendongkrak utama elektabilitas seorang calon maka akan rusak demokrasi ini karena tidak akan pemimpin yang terpilih karena kualitas dirinya tapi cuma karena kualitas orang yang ada di belakangnya," tutur Miryam.

Adapun pada survei KedaiKOPI, 29,8 persen responden memilih Agus-Sylvi karena faktor SBY, sementara 53,5 persen menyatakan faktor SBY tidak mempengaruhi pilihan mereka pada Agus-Sylvi dan 16,7 persen tidak menjawab.

(Baca: Hasil Survei KedaiKOPI jika Ahok-Djarot "Head to Head" dengan Pasangan Lain pada Putaran Kedua)

Kemudian, KedaiKOPI menanyakan apakah sosok Megawati membuat responden memilih pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Hasilnya, 24,5 persen menyatakan iya, 58,6 persen menyatakan tidak, dan 16,9 menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Terakhir, KedaiKOPI menanyakan apakah sosok Prabowo membuat responden memilih pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Hasilnya, 22,9 persen menyatakan iya, 56,3 persen menjawab tidak, dan 20,8 persen tidak menjawab.

Kompas TV Ahok-Djarot Masih Memimpin Hasil Survei
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com