Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pelaku Peledakan Lapas Lhokseumawe Dibantu Mantan Napi

Kompas.com - 25/10/2016, 09:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polda Aceh Irjen Pol Rio Septianda Djambak mengatakan, pelaku peledakan Lembaga Pemasyarakatan Lhokseumawe dibantu oleh dua orang dari luar lapas.

Salah satunya merupakan mantan narapidana.

"Dari hasil pengembangan, beberapa saksi yang kami cari, dikatakan ada yang membantu untuk melarikan diri. Dibantu dua orang," ujar Rio, di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

(Baca: Dua Napi yang Ingin Kabur Ledakkan Bom di Lapas Lhokseumawe)

Dua orang tersebut bernama Adri dan Jumar.

Adri yang merupakan mantan terpidana berhasil ditangkap, sementara Jumar masih dalam pencarian.

Rio mengatakan, kedua orang tersebut membantu dua pelaku, Fauzi dan Tarmizi, untuk melarikan diri.

Namun, belum diketahui apa yang dilakukan Jumar dan Adri dalam upaya tersebut.

"Yang jelas janjian mereka, ada deal sesama mereka," kata Rio.

Polisi masih mendalami dari mana para pelaku mendapatkan bom. Belum diketahui juga apakah mereka memang memiliki kemampuan merakit bom sendiri.

"Soal bahannya (peledak) masih dalam lidik, dari mananya (mendapatkan bom) masih lidik," kata Rio.

(Baca: Lapas Lhokseumawe Evaluasi Sistem Pengamanan Usai Ledakan Bom)

Ledakan di Lapas Lhokseumawe terjadi pada Minggu (23/10/2016) sore.

Ledakan ini menyebabkan tiga orang terluka, yakni dua pelaku dan Saimun yang merupakan petugas lapas.

Pelaku bernama Fauzi diketahui pernah ditahan terkait kasus ledakan bom rakitan di Desa Ujong Pacu, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe beberapa waktu lalu.

Bom diduga dimasukkan pada dinding yang dilubangi untuk pipa air.

Ledakan diharapkan membuat lubang tersebut semakin besar sehingga bisa menjadi jalan untuk meloloskan diri.

Kompas TV Kronologi Ledakan di Lapas Lhokseumawe
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com