JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Pol Agus Rianto mengonfirmasi bahwa telah terjadi ledakan di Lapas Klas 2 Klas 2A Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussalam, Minggu (23/10/2016).
Ledakan, kata Agus, terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, petugas penjinak bom dari Brimob Detasemen B Jeulikat, menemukan dua benda yang diduga bom rakitan.
Sebuah bom berdaya ledak rendah yang terbuat dari kaleng makanan, meledak.
"Kaleng makanan sarden dengan pemicu dari baterai telah meledak," ujar Agus melalui pesan singkat, Minggu (23/10/2016).
Sementara sebuah bom rakitan yang menggunakan sistem pemicu sumbu atau dibakar, ditemukan utuh, belum meledak.
Pelaku meledakan bom rakitan tersebut di dinding lapas yang terdapat lubang saluran air. "Bom tersebut diletakkan pada lubang dan diledakkan untuk memperbesar lubang tersebut dalam upaya untuk melarikan diri," kata Agus.
Menurut keterangan saksi bernama Saiman yang merupakan juru masak di lapas tersebut, seseorang dari luar mengetuk pintu akses ke saluran air di lapas tersebut.
Bertepatan dengan Saiman membuka pintu, bom meledak. Saiman terpental.
Akibat kejadian itu, dua orang, yakni Fauzi dan Tarmizi, terduga pelaku yang meledakkan bom, dilarikan ke rumah sakit.
Fauzi diduga merupakan pelaku yang meletakkan bom. Ia mengalami putus telapak tangan.
Sementara itu, saat ini kepolisian telah mengamankan TKP dan memasang garis polisi. Petugas mengamankan barang bukti serta memeriksa saksi-saksi.
Polisi akan memeriksa terduga pelaku untuk mengetahui bahan yang digunakan membuat bom rakitan.
"Koordinasi dengan Lapas terkait tamu, yang berkunjung berkunjung dan sistem pengamanan di Lapas. Serta koordinasi dengan Jibom Brimob Jeulikat Lhokseumawe," ucap Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.