JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Johnny G Plate menganggap perlu ada penataan partai politik yang lebih ketat dan teratur.
Pernyataan itu diungkapkan Johnny menyusul lolosnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai partai peserta pemilu 2019.
"Penataan partai politik sudah seharusnya dibuat secara lebih baik, lebih ketat, dan lebih teratur," kata Johnny saat dihubungi, Senin (10/10/2016).
Ia pun mengenang, Nasdem pernah ada di posisi PSI. Ketika itu, partai milik Surya Paloh tersebut merupakan satu-satunya partai yang disebut lolos sebagai partai peserta pemilu di antara partai baru saat itu.
Ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT), menurut Johnny juga perlu ditata ulang.
Seperti yang pernah dilontarkan Nasdem beberapa waktu silam, Nasdem mengusulkan agar PT naik menjadi 7 persen pada Pemilu 2019.
Hal tersebut, menurut dia, perlu segera ditetapkan agar ada cukup waktu bagi parpol untuk melakukan penyesuaian, pembenahan dan sosialisasi bagi masing-masing parpol.
"Penataan kembali dengan tujuan semata-mata untuk memperbaiki sistem pemilu, kualitas demokrasi, sistem ketatanegaraan, penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang lebih baik," tutur Anggota Komisi XI DPR itu.
PSI dinyatakan lolos dalam seleksi badan hukum yang dilakukan Kementerian Hukum dan HAM. Dari sejumlah partai politik yang mendaftar, PSI menjadi satu-satunya yang lolos seleksi.
"Yang daftar baru lima parpol, yang lolos cuma satu, PSI, itu partai anak-anak muda," ujar Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly dalam jumpa pers di Gedung Kemenkumham Jakarta, Jumat (7/10/2016).