Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novanto: Ahok Lebih Cinta Golkar Dibanding Partai Lain

Kompas.com - 06/10/2016, 16:44 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto meminta para kadernya tidak khawatir meskipun Partai Golkar mengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama bersama partai lain dalam Pilkada DKI.

Novanto mengklaim bahwa pria yang akrab disapa Ahok tersebut akan tetap lebih dekat kepada Partai Golkar dibanding tiga partai pengusung lainnya, yakni PDI-P, Partai Nasdem dan Partai Hanura.

"Ahok tetap lebih cinta Partai Golkar dibanding partai-partai lain," kata Novanto saat membuka rapat pleno Partai Golkar, di Kantor DPP Golkar, di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Rapat pleno tersebut dihadiri puluhan pengurus DPP Golkar. Salah satu agendanya adalah membahas mengenai pemenangan di pemilihan kepala daerah serentak 2017.

(baca: Novanto: Komunikasi Ahok Makin Baik, Membiasakan Bicara Lebih Halus)

Khusus untuk Pilkada DKI Jakarta, Novanto yakin Ahok yang diusung partainya bersama Djarot Saiful Hidayat bisa memenangkan kontestasi.

Meski elektabilitas Ahok menurun, kata dia, namun mantan Bupati Belitung Timur itu tetap unggul dari dua pesaingnya, yakni pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

(baca: Tak Peduli Elektabilitas, Ahok Akan Terus Gusur Permukiman di Pinggir Kali)

Ia meyakini elektabilitas Ahok akan segera kembali meningkat.

"Ahok saat ini terus melakukan suatu koordinasi dengan kita. Akan ada strategi perubahan yang sangat baik di dalam melakukan kerja kerja nyata kedepan," ucap Novanto.

Ahok sebelumnya pernah menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar. Ia kemudian keluar dari Golkar lalu menjadi kader Partai Gerindra ketika maju Pilgub DKI 2012.

Belakangan, Ahok keluar dari Gerindra dan memilih tidak bergabung dengan parpol manapun.

Kompas TV Hasil Survei Positif, Sandiaga Optimis Salip Petahana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com