Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selaraskan Data PEP, KPK Kerja Sama dengan PPATK, OJK, dan Industri Perbankan

Kompas.com - 04/10/2016, 12:34 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalin kerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan industri perbankan.

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan, kerja sama tersebut untuk menyelaraskan data politically exposed person (PEP) dalam industri perbankan.

"Kami ingin menyinkronisasi data-data tentang politically exposed person," ujar Laode di Jakarta, Selasa (4/10/2016).

Menurut Laode, saat ini banyak industri perbankan yang belum menyelaraskan kategori PEP pada data mereka masing-masing.

Alhasil, data transaksi mencurigakan di bawah Rp 500 juta dari orang-orang yang telah terekspose secara politik masih sulit terlacak oleh PPATK maupun OJK.

"Jadi kan sekarang itu semua data perbankan belum memasukkan data tertentu sebagai yang kita kategorikan sebagai PEP di data mereka masing-masing," kata Laode.

Dengan penyelarasan data PEP tersebut, Laode berharap industri perbankan dapat langsung menghubungi PPATK atau OJK jika menemukan adanya transaksi mencurigakan, meski nilainya di bawah Rp 500 juta.

"Tetapi, kalau ada data PEP di situ, mungkin banknya bisa langsung mengontak PPATK atau OJK," kata Laode.

Penyelarasan ini juga dilakukan agar KPK mendapatkan peringatan awal jika ada transaksi mencurigakan dalam akun perbankan nasabah berkategori PEP.

"Kalau seandainya kami sudah mendapatkan datanya yang sinkron dan seragam, baik itu di perbankan, bisa diberikan sebagai early warning awal tentang itu," ujar Laode.

Selain itu, penyelarasan data PEP ini bertujuan agar industri perbankan lebih hati-hati dalam mengawasi nasabah mereka.

"Itu ada gunanya supaya industri perbankan kita prudent. Salah satunya kan mereka punya kriteria atau program yang harus mengetahui costumer-nya tuh siapa, transaksinya apa," ujar Laode.

Terkait siapa saja nasabah yang akan dikategorikan dalam PEP, Laode mengatakan masih akan membahas hal tersebut.

"Itu yang kami akan definisikan dengan OJK, PPATK, bank. Tentunya semua politisi, semua menteri, semua high ranking official masuk PEP," ucap Laode.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Nasional
Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Nasional
8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

Nasional
Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Nasional
MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com