Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Megawati, Adhyaksa Dault dkk Minta UU Pramuka Direvisi

Kompas.com - 25/09/2016, 16:06 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Delegasi Gerakan Pramuka menemui Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di kediamannya, di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Minggu (25/9/2016). Banyak hal yang disampaikan oleh delegasi Pramuka dalam pertemuan tertutup selama sekitar dua jam.

Salah satunya adalah untuk merevisi Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

"Kami sampaikan semua keluh kesah, termasuk untuk merevisi UU Pramuka," kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault usai pertemuan.

Adhyaksa mengatakan, pihaknya ingin agar UU Pramuka kembali ke roh awalnya sesuai keputusan presiden Soekarno dulu. Salah satu poin yang krusial untuk direvisi, lanjut dia, adalah terkait bantuan dana dari pemerintah.

UU yang ada saat ini hanya mengatur bahwa pemerintah dapat membantu gerakan Pramuka. Dengan aturan itu, maka tidak ada kewajiban pemerintah untuk mengalokasikan anggarannya untuk membantu gerakan Pramuka. Akibatnya, banyak gerakan Pramuka di daerah yang kesulitan dana karena pemerintah daerah setempat tidak mengeluarkan bantuan dana.

"Di daerah itu, Kwarda dan Kwarcab, akhirnya kalau pemdanya mau bantu ya bantu, kalau tidak ya tidak, akhirnya tidak ada kewajiban. Ini keluhan teman-teman daerah," ucap Adhyaksa.

Menurut Adhyaksa, Megawati sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) akan mengerahkan anggota fraksinya di DPR untuk menginisiasi revisi UU Pramuka.

Sementara itu, Megawati usai pertemuan tidak berkomentar banyak. Ia hanya menceritakan bahwa pertemuan ini bermula saat ia mendapat penghargaan Satya Lencana Tunas Kencana dari gerakan Pramuka.

Saat pemberian penghargaan itu, ada permintaan agar gerakan Pramuka dari 34 provinsi bisa berbincang lebih jauh dengan Megawati.

"Saya tentu saja membuka diri berdikusi mengenai bangsa," kata Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com