Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Zaini Abdullah Klaim Situasi Aceh Aman Jelang Pilkada 2017

Kompas.com - 15/09/2016, 15:30 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengadakan pertemuan tertutup dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).

Pertemuan tersebut digelar untuk membahas Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang menyebut Aceh sebagai salah satu daerah dengan tingkat kerawanan tertinggi dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2017.

Saat ditemui seusai pertemuan, Zaini Abdullah mengatakan, secara umum situasi Aceh saat ini hingga menjelang Pilkada bisa dipastikan aman.

Terkait penambahan personel keamanan, dia mengaku telah menyerahkan hal itu kepada Menko Polhukam.

"Kami akan lakukan penambahan pengamanan jika diperlukan. Tapi itu masih menunggu keputusan Menko Polhukam yang akan koordinasi dengan Mendagri," ujar Zaini.

Zaini menuturkan, sebenarnya tidak ada daerah di Aceh yang tingkat kerawanannya mengkhawatirkan.

Kalaupun ada konflik, kata Zaini, pihak yang bertikai akan didorong untuk mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

Meski relatif aman, Zaini menuturkan pihaknya sedang memantau keamanan di Aceh Timur. Sebab, tidak lama lagi akan digelar pelantikan anggota Komisi Independen Pemilihan (KIP).

"Sebetulnya tidak ada yang rawan. Semua sama saja daerahnya. Cuma ada satu daerah, Aceh Timur, karena akan ada pelantikan KIP," ucap Zaini.

"Kalau daerah lain namanya KPUD, itu yang belum selesai pelantikannya," kata dia.

Berdasarkan data Indeks Kerawanan Pemilu 2017 yang dirilis oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Aceh menjadi daerah dengan tingkat kerawanan tertinggi kedua dengan skor 3.327.

(Baca: Papua Barat dan Aceh Daerah Paling Rawan di Pilkada Serentak 2017)

Indeks ini mengukur tiga aspek utama yang saling berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu demokratis, antara lain dimensi penyelenggaraan, kontestasi, dan partisipasi.

Tingkat kerawanan masing-masing dimensi di Aceh relatif setara.

Kompas TV Tiga Daerah Ini Rawan Pelanggaran UU Pilkada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com