Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang Gambar Jokowi di Spanduk, Golkar Akui "Nebeng" Elektabilitas

Kompas.com - 01/09/2016, 19:00 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar mulai memasang berbagai spanduk gambar wajah Presiden Joko Widodo.

Ketua DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo mengakui langkah tersebut dilakukan guna mendongkrak elektabilitas.

"Ini salah satu strategi dimana kita ingin publik mengetahui terutama di akar rumput bahwa Golkar pendukung pemerintah dan Jokowi. Agar pendukung Jokowi juga menaruh simpati pada Golkar," kata Bambang di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (1/9/2016).

Bambang mengatakan, elektabilitas Jokowi saat ini masih yang tertinggi. Mayoritas publik juga puas dengan kinerja pemerintah selama dua tahun terakhir.

(Baca: Pasang Spanduk Berwajah Jokowi, Golkar Ingin Solidkan Dukungan untuk Pilpres)

Hal tersebut setidaknya tergambar dari survei internal yang dilakukan oleh Partai Golkar.

"Survei internal kami masih tinggi, belum ada yang bisa kalahkan Jokowi. Kecuali Mukidi ya," kata Bambang berseloroh.

Bambang pun memastikan Jokowi tidak keberatan dengan langkah Golkar memasang fotonya di berbagai spanduk.

Bambang justru menilai pemasangan foto Jokowi di spanduk Golkar akan semakin memuluskan mantan Wali Kota Solo itu meraih kursi presiden untuk periode kedua.

"Saya belum dengar beliau komplain. Saya juga belum dengar beliau minta dipasang fotonya. Jadi beliau enggak minta tapi juga enggak protes. Ya barangkali sama-sama saling dukung," ucap Bambang.

Pantauan Kompas.com, Kamis (1/9/2016), ada tiga spanduk besar yang menampilkan Jokowi di sejumlah titik Kantor DPP Golkar.

Dalam foto Jokowi itu berdampingan dengan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, dan Bendahara Umum Golkar Robbert Joppy Kardinal. 

(Baca: Bagi Jokowi, Belum Saatnya Bicara Pilpres 2019)

Pada spanduk itu tertera tulisan 'Suara Golkar Suara Rakyat' yang selama ini menjadi slogan partai berlambang pohon beringin itu.

Selain itu, ada juga tulisan 'Bersama Jokowi Kita Berkarya Untuk Bangsa'. Setya Novanto sebelumnya juga sudah menginstruksikan seluruh kader Golkar baik di tingkat pusat maupun daerah untuk memasang foto Jokowi.

Kompas TV Golkar Usung Jokowi Jadi Capres 2019

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com