Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPP PPP Restui Langkah DPW Gabung Koalisi Kekeluargaan

Kompas.com - 11/08/2016, 09:48 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan merestui langkah Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta yang bergabung dengan enam parpol lain dan membentuk koalisi Kekeluargaan.

DPP PPP menganggap langkah tersebut merupakan bagian dari proses DPW melakukan penjaringan terhadap calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

"Proses penetapan calon untuk pilkada memang sebenarnya berbasis bottom-up, struktur partai di bawah menjaring aspirasi," kata Sekjen PPP Arsul Sani saat dihubungi, Kamis (11/8/2016).

Arsul mengatakan, proses penjaringan calon gubernur dan calon wakil gubernur di DKI Jakarta memang sempat dilakukan oleh DPP PPP. Sebab, struktur DPW masih bermasalah pasca-dualisme kepemimpinan yang terjadi di partai berlambang kabah itu.

Namun setelah rekonsiliasi juga terjadi di struktur DPW PPP DKI, maka kini DPP PPP menyerahkan sepenuhnya kepada mereka untuk menjaring calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung.

"Karena itu langkah DPW DKI turut serta dalam koalisi kekeluargaan memang bentuk dari prinsip bottom up tadi," kata Arsul.

Namun, DPP PPP saat ini masih menunggu siapa calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan dimajukan oleh Koalisi Kekeluargaan.

Nantinya, jika Koalisi Kekeluargaan sudah sepakat menentukan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung, barulah calon itu disusulkan ke DPP. Keputusan akhir tetap ada di tangan DPP PPP.

"(DPW) mengusulkan dan DPP menetapkannya," kata Arsul.

Selain PPP, enam partai lain yang ada dalam koalisi kekeluargaan adalah PDI-P, Gerindra, Demokrat, PKS, PKB, dan PAN.

Sama halnya dengan PPP, keputusan untuk membentuk koalisi baru diambil di tingkat DPW.

Adapun tiga parpol lainnya yakni Partai Golkar, Nasdem dan Hanura sudah sepakat untuk mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama.

Kompas TV Peluang Koalisi Kekeluargaan Kalahkan Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com