JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengatakan, koalisi kekeluargaan belum menentukan figur calon yang diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Menurut Hasto, koalisi ini masih dalam tahap penyeragaman pandangan politik, termasuk soal penentuan sosok yang bakal dimajukan.
"Koalisi sifatnya masih dalam tahap penjajakan," ujar Hasto di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016).
Ia menjelaskan, setelah dilakukan pertemuan dalam rangka menyamakan persepsi, barulah akan ditemukan kesepahaman terkait nama calon.
"Setelah bertemu, kemudian dibangunlah kesepahaman terhadap calon. Ini kan masih dalam proses," kata dia.
Ia menambahkan, dibentuknya koalisi kekeluargaan merupakan gagasan yang baik. Koalisi kekeluargaan, kata Hasto, didasarkan pada prinsip saling mendukung antara yang kuat dan yang lemah.
(Baca: "Di Koalisi Kekeluargaan PDI-P Bisa Tentukan Cagub, di Satu Lagi Enggak Bisa")
Prinsip ini kerap dilupakan dalam kehidupan, namun koalisi kekeluargaan justru menerapkannya dalam berpolitik.
"Sehingga meskipun di antara partai politik berkompetisi, tetapi kami juga berdialog untuk menyepakati hal hal yang fundamental untuk bangsa ini," kata dia.
Sebelumnya, tujuh partai politik, yakni PDI-P, Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PKB dan PAN, membuat gebrakan terkait Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Senin (8/8/2016) kemarin.
Mereka menyepakati untuk membentuk "Koalisi Kekeluargaan".
Koalisi kekeluargaan menyatakan sepakat tak lagi mendukung bakal calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di masa mendatang.
Pelaksana tugas Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta, Bambang DH menuturkan ada tujuh kriteria pemimpin Jakarta menurut Koalisi Kekeluargaan.
Tujuh kriteria itu, yakni arif, bijaksana, beradab, santun, beretika, bersih dan cerdas. Kriteria itu merupakan usulan dari setiap partai politik dalam pertemuan di Restoran Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2016) kemarin.
(Baca: PDI-P, Gerindra, PKB, Demokrat, PKS, PPP, dan PAN Sepakat Berkoalisi dalam Pilkada DKI)
"Tidak bicara orang per orang tapi kami berhasil formulasikan kriteria, seperti apa pemimpin Jakarta yang akan diperjuangakan untuk dipilih warga Jakarta," kata Bambang.
Belum dibicarakannya soal figur bukan tanpa alasan. Menurut Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PDI-P DKI Jakarta, Gembong Warsono, perlu kesepahaman antara partai politik terkait pilkada sebelum membahas figur pemimpin Jakarta.
"Kalau bahas nama duluan, nanti akan susah. Saat ini kami baru satukan pemikiran dan akan bahas nama di pertemuan selanjutnya," sambung Gembong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.