Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Pastikan Tak Lindungi Anggotanya yang Terlibat Kasus Narkoba

Kompas.com - 11/08/2016, 07:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar menegaskan bahwa pihaknya akan menindak setiap oknum polisi yang terbukti melakukan tindak pidana.

Komitmen tersebut sudah tercantum dalam "Grand Strategy Polri" sehingga menjadi target utama mereka untuk membasmi narkoba, termasuk oknum yamg bermain di dalamnya.

"Kami tidak mungkin lindungi anggota yang terlibat dalam kejahatan narkoba," ujar Boy di Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Boy mengatakan, dari data terakhir tahun 2015, perkara yang berkaitan dengan narkoba mencapai 40 ribu kasus. Dalam beberapa kasus, ditemukan sejumlah oknum yang terlibat sebagai pemakai hingga pengedar.

Menurut Boy, perkara polisi nakal itu dibawa hingga ke meja hijau.

"Bagi mereka yang berkaitan dengan oknum yang terlibat, prosesnya bukan lagi hukuman disiplin tapi merambah ke pidana," kata Boy.

"Sel-sel atau penjara di lingkungan Polda juga diisi anggota kami sendiri. Ada masyarakat sipil yang dipenjara, di waktu yang sama anggota kita juga berada di dalam," lanjut dia.

Hingga tahun 2015, sebanyak 339 personil Polri dihentikan dengan tidak hormat. Tidak hanya untuk perkara narkoba, tapi juga termasuk kasus seperti penganiayaan, pembunuhan, dan sebagainya.

Terkait informasi dari Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar terkait kesaksian Freddy Budiman, Polri menjadikannya informasi yang penting.

"Tentu hal ini sangatlah sesuatu yang serius. Dalam konteks di tengah upaya kita menegakan hukum yang tegas kepada internal, di satu sisi kita dapat info ini," kata Boy.

Namun, kata Boy, belum tentu kesaksian Freddy benar adanya.

Oleh karena itu, Polri membentuk tim investigasi yang terdiri dari unsur internal Polri dan eksternal untuk melakukan penelusuran terhadap informasi tersebut.

"Sistem punish and reward sudah kami berlakukan. Instansi kami tidak merasa rugi kalau ada yang diberhentikan jika ada yang terlibat dalam permasalahan narkoba," kata Boy.

Kompas TV Kapolri: Pengawasan Internal, Penyidikan Internal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com