Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Tarik Dukungan, Golkar, Hanura, dan Nasdem Pastikan Solid Dukung Ahok

Kompas.com - 09/08/2016, 09:10 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar, Hanura, dan Nasdem memastikan solid untuk mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Hal ini disampaikan perwakilan ketiga parpol menanggapi Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH yang menyatakan salah satu parpol pendukung Ahok bisa saja menarik dukungan.

Ketua DPP Hanura Dadang Rusdiana mengatakan, keputusan ketiga parpol untuk mendukung Ahok sudah melalui kajian yang matang.

Oleh karena itu, tak mungkin ada yang tiba-tiba menarik dukungannya sehingga Ahok tak bisa mengikuti pilkada.

"Siapa pun parpol yang bertindak seperti itu (menarik dukungan) adalah tindakan yang ceroboh dan harus siap-siap menuai 'gagal panen' di pemilu yang akan datang," kata Dadang saat dihubungi, Senin (8/8/2016).

"Rakyat sekarang cerdas dalam menilai partai yang memiliki komitmen," ujarnya.

Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi juga memastikan dukungan partainya ke Ahok sudah final dan tak akan berubah. Dia meyakini Hanura dan Nasdem juga akan bersikap serupa.

Terlebih lagi, dukungan ketiga parpol sudah melalui surat dukungan resmi yang ditandatangani ketua umum dan sekjen masing-masing.

"Kami rasa sudah bukan eranya lagi ada manuver-manuver yang ujug-ujug seperti menarik dukungan. Warga DKI sudah cerdas, mereka bisa menilai, kalau ada manuver yang dirasa tidak etis, itu akan berakibat fatal untuk elektabilitas partai tersebut," ucap Fayakhun.

Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago juga memastikan partainya tidak akan menarik dukungan dari Ahok. Terlebih lagi, Partai Nasdemlah yang pertama kali menyatakan dukungan.

Ia justru balik menyindir bahwa Koalisi Kekeluargaan-lah yang akan bermanuver mendukung Ahok. (Baca juga: Koalisi Kekeluargaan Pilkada DKI Belum Final)

Ia meyakini Koalisi Kekeluargaan yang terdiri dari PDI-P, Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PKB, dan PAN belum solid karena belum jelas siapa calon yang diusung.

Kesepakatan koalisi yang disepakati pada Senin (8/8/2016) kemarin juga baru diambil oleh ketujuh parpol di tingkat DKI, bukan di tingkat pusat.

"Namanya politik bisa saja ada yang 'banting setir' karena sesuatu hal misalnya. Semua masih bisa berubah, begitu juga koalisi besar di seberang," kata Irma sambil tertawa.

Bambang DH sebelumnya mengatakan bahwa Ahok belum tentu maju pada Pilkada DKI 2017. Sebab, belum tentu tiga parpol pendukungnya mendaftarkan dia ke KPU DKI.

Tiga partai pendukung Ahok adalah Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Bambang mengatakan, peluang Ahok maju lewat jalur independen sudah tertutup. Peluangnya hanya melalui tiga parpol.

"Maju enggak? Sudah ada kepastian belum? Karena kan batas untuk independen selesai," kata Bambang di Menteng, Jakarta Pusat, Senin.

(Baca: Bambang DH Sebut Ahok Belum Tentu Bisa Maju Pilkada DKI)

Dengan ditutupnya pendaftaran calon perseorangan, tumpuan Ahok hanya pada tiga partai politik pendukungnya. Bambang menyebut dukungan tiga partai politik masih sebatas pernyataan.

"Sisanya kan nanti pas pendaftaran. Kalau satu partai (pendukung Ahok) ikut kami (bagaimana)?" kata Bambang.

Kompas TV Golkar Tetap Dukung Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com