Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura: Koalisi Besar Penantang Ahok Bikin Pilkada DKI Lebih Seru

Kompas.com - 08/08/2016, 17:12 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Hanura Miryam S Haryani mengatakan, tujuh partai politik yang hendak membangun koalisi besar melawan Basuki Thahaja Purnama alias Ahok, akan membuat pertarungan Pilkada DKI semakin menarik.

Menurut dia, Ahok yang kini telah didukung oleh Hanura, Nasdem, Golkar, dan kelompok relawan "Teman Ahok" akan menghadapi lawan yang seimbang.

"Terkait dengan adanya rencana parpol yang ingin membangun koalisi besar untuk jadi penantang Ahok saya kira sah-sah saja dan akan menjadikan kontestasi Pilkada mendatang menjadi lebih seru dan menarik," kata Miryam, saat dihubungi, Senin (8/8/2016).

Miryam menilai, rencana membentuk koalisi besar adalah sesuatu yang wajar mengingat Jakarta merupakan miniatur Indonesia dan Ibu Kota negara sehingga akan menarik perhatian seluruh parpol.

Meski menghadapi koalisi besar, ia mengatakan, seluruh elemen pendukung Ahok termasuk Hanura tetap yakin dan optimistis Ahok akan memenangkan Pilkada DKI 2017.

Ia menyebutkan, berdasarkan survei internal Hanura, Ahok unggul dengan tingkat elektabilitas sebesar 40 persen.

"Hal ini menunjukkan bahwa Ahok masih diharapkan masyarakat untuk memimpin Jakarta lagi," ujar dia.

Selain itu, lanjut Miryam, Hanura juga sudah menjalankan strategi untuk memenangkan Ahok dengan membentuk tim pemenangan bersama unsur pendukung lainnya.

"Mungkin dalam waktu dekat Hanura dengan partai pendukung yang lain akan segera mendeklarasikannya kepada publik soal tim pemenangan ahok dan siapapun boleh bergabung," kata Miryam.

Partai politik selain pendukung Ahok, yakni PDI-P, Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PKB, dan PAN sepakat untuk membentuk koalisi kekeluargaan dalam menghadapi Pilkada DKI 2017 mendatang.

Keputusan ini diambil setelah perwakilan tujuh parpol di tingkat DKI menggelar pertemuan pada hari ini, Senin (8/8/2016), di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Namun koalisi ini belum final karena belum disepakati oleh tingkat pusat tiap partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com