Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim DVI Kembali Identifikasi 10 Korban Kapal Tenggelam di Johor

Kompas.com - 30/07/2016, 13:03 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Disaster Victim Identification Komisaris Besar Anton Castilani mengatakan, hingga saat ini 14 jenazah korban kapal tenggelam di Pantai Batu Layar, Johor, Malaysia, beberapa waktu lalu sudah diterima oleh Mortuary Hospital Kota Tinggi, Malaysia.

Sebanyak 10 di antaranya sudah teridentifikasi, sementara yang belum teridentifikasi ada 4 jenazah.

"Dari 10 yang teridentifikasi sudah diambil keluarga 9 (jenazah). Belum ada temuan baru," ujar Anton melalui keterangan tertulis, Sabtu (30/7/2016).

Berikut adalah data korban yang sudah teridenifikasi:

1. Farida. Perempuan, asal Sumenep, Jawa Timur. Dipulangkan pada 28/7/2016.
2. Rusida. Perempuan, asal Sumenep, Jawa Timur. Dipulangkan pada 27/7/2016.
3. Yolanda Alinda Seran. Perempuan, asal Belu, NTT. Dipulangkan pada 27/7/2016.
4. Anak dari Yolanda Seran. Perempuan, asal Belu, NTT. Dipulangkan pada 27/7/2016.
5. Sakmah. Laki-laki, asal Lombok Timur, NTB. Dipulangkan pada 27/7/2016.
6. Fatimah/Ernawati. Perempuan, asal Medan, Sumatera Utara. Dipulangkan pada 27/7/2016.
7. Trisha Manulang/Maya. Perempuan. Dipulangkan pada 27/7/2016.
8. Salim. Laki-laki, asal Sumenep, Jawa Timur. Dipulangkan pada 28/7/2016.
9. Modekkir. Laki laki, Asal Pamekasan, Jawa Timur. Dipulangkan pada 29/7/2016.
10. Zaenal. Laki-laki, asal Sumenep, Jawa Timur. Dipulangkan pada 29/7/2016.

Sebelumnya, berdasarkan keterangan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Johor, otoritas Malaysia menemukan korban yang merupakan TKI itu pada Minggu (24/7/2016) pagi pukul 05.00 waktu setempat.

Pihak KJRI telah mengirimkan tim perlindungan WNI ke lokasi dan bertemu pihak imigrasi serta kepolisian. Kapal yang tenggelam tersebut diduga berlayar tidak resmi.

Dari hasil wawancara diketahui bahwa kapal mengalami mati mesin pada Sabtu (23/7/2016) sekitar pukul 23.00 WIB.

Kapal kemudian dihempas oleh gelombang laut lalu tenggelam. Kejadian tersebut baru diketahui sejumlah nelayan pada Minggu sekitar pukul 05.00 Wib.

Kapal tersebut dalam pejalanan dari Johor menuju Batam dengan membawa 62 orang.

Kompas TV Jenazah Korban Kapal Tenggelam di Johor Tiba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com