Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ungkap Data Koperasi Bermasalah di Indonesia

Kompas.com - 21/07/2016, 18:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkap data tentang koperasi bermasalah di Indonesia. Dari sebanyak 212.000 koperasi, hanya 150.000 koperasi yang aktif.

"Berarti sekitar 62.000 koperasi tidak aktif. Ini potret yang harus kami sampaikan apa adanya," ujar Jokowi dalam Puncak Acara Peringatan Hari Koperasi di Jambi sebagaimana dikutip siaran pers Biro Pers Media dan Informasi, Kamis (21/7/2016).

Jokowi pun berkomitmen memperbaiki persoalan itu. Ia minta koperasi berbenah diri.

Salah satu solusinya, yakni dengan menggabungkan koperasi-koperasi tersebut. Menurut Jokowi, penggabungan koperasi itu akan meningkatkan skala ekonomi.

"Negara saja gabung kok. Uni Eropa gabung, TPP gabung, RCEP gabung, ASEAN gabung. Kalau kita dan koperasi yang kecil ini tidak bergabung, akan jadi apa?" ujar Jokowi.

Penggabungan itu memberikan banyak manfaat. Selain dapat meraih kemudahan pembiayaan dari perankan, rencana bisnis pun akan lebih mudah dibuat.

Contoh konkretnya, menurut Jokowi, anggota koperasi bisa meminjam dengan jumlah yang lebih tinggi jika menggabungkan koperasi skala kecil satu sama lain.

"Dulu dapatnya kalau pinjam Rp 20 juta. Tapi karena bareng-bareng, pinjamnya bisa seperti korporasi, Rp 2 triliun sampai Rp 3 triliun. Ini yang bisa efisien dan bisa bersaing," ujar Jokowi.

Ia berharap pelaku koperasi melaksanakan betul imbauannya ini demi menyongsong persaingan global. Pelaku koperasi harus bergotong-royong membangun ekonomi bangsa melalui koperasi.

"Ekonomi yang benar adalah Pancasila. Ekonomi yang betul adalah ekonomi gotong royong. Hanya melaksanakannya seperti ini yang harus dimodifikasi dan dicarikan cara agar bisa berkompetisi di lapangan," ujar Jokowi.

Kompas TV Jokowi Rayakan Lebaran bersama Warga Karanganyar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com