Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Minta Singapura Tak Buat Kebijakan yang Hambat "Tax Amnesty"

Kompas.com - 18/07/2016, 19:35 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR RI Ade Komarudin mengatakan, ada isu bahwa Singapura membuat kebijakan yang dianggap mengganjal Undang-Undang No 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (UU Tax Amnesty).

Ia meminta Singapura tak melanjutkan kebijakan tersebut. 

"Saya hanya ingin mengingatkan Singapura tidak usah melakukan, tidak usah melanjutkan kebijakan tersebut," ujar Ade, di Kompleks Parlmen, Jakarta, Senin (18/7/2016).

"Tax amnesty ini dibuat dengan kesadaran penuh agar Indonesia 'bernapas' pada lesunya perekonomian negara," lanjut dia.

Ade menekankan, jika ada hal yang menghambat Indonesia, maka dampaknya juga akan berimbas pada negara di kawasan Asia Tenggara.

"Harusnya mereka juga memikirkan tetangga yang cukup besar bangsanya, tapi kesejahteraan masih di bawah mereka," kata Ade.

Sebelumnya, seperti dikutip Tribunnews.com, pengusaha Indonesia yang menyimpan dananya di luar negeri, khususnya di perbankan Singapura, kini mendapat tawaran insentif pajak.

Tujuannya, agar mereka tidak menarik dananya yang disimpan di bank-bank Singapura dan memindahkannya ke Indonesia seiring dengan terbitnya kebijakan pemberian pengampunan pajak atau tax amnesty dari Pemerintah RI.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengaku sudah mendengar adanya tawaran tersebut.

"Jadi supaya dananya jangan masuk ke Indonesia, tapi deklarasi saja. Kalau deklarasi itu kan dana dan asetnya tetap di-manage di sana (Singapura), itu upaya mereka dan tentu saja dengan return yang lebih baik," kata Shinta saat ditemui di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (18/7/2016).

Menurut Shinta, insentif yang diberikan Singapura bukan hanya berupa tawaran imbal hasil alias yield yang lebih baik, melainkan tarif tebusan yang harus dibayarkan pengusaha Indonesia sebesar 4 persen jika melakukan deklarasi maka akan dibayarkan oleh pihak Singapura.

"Pengusaha akan lihat return-nya yang lebih besar di mana. Kalau di Singapura lebih besar ya ditahan, tapi kalau lebih besar di Indonesia, dibawa balik aja ke sini," kata Shinta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Nasional
Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com