Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Lima PR untuk Tito Karnavian Menurut Anggota Komisi III DPR

Kompas.com - 14/07/2016, 10:09 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR, Aboe Bakar Al Habsy, mencatat setidaknya ada lima pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian.

Pekerjaan rumah tersebut, kata Aboe Bakar, perlu diselesaikan dengan cepat meski Tito baru dilantik pada Rabu (13/7/2016).

Pertama, Tito diminta melanjutkan reformasi Polri secara menyeluruh.

"Kemarin sepertinya Presiden (Joko Widodo) juga menyampaikan hal yang sama agar Kapolri melakukan reformasi dari hulu hingga hilir," tutur Aboe Bakar melalui keterangan tertulis, Kamis (14/7/2016).

(Baca: Tito Karnavian Ingin Kantor Polisi seperti Bank)

Kedua, menjaga solidaritas internal Polri. Aboe Bakar menilai, tugas ini tak mudah mengingat Tito telah melompati lima angkatan untuk memimpin Polri.

Akibatnya, lanjut dia, banyak senior yang harus dikoordinasikan dalam struktur Polri.

Ketiga, Tito juga diharapkan mampu membangun sinergitas antara Polri dan institusi penegak hukum lain, baik Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan, maupun pengadilan dalam upaya penegakan hukum.

"Sinergitas para penegak hukum ini akan menentukan kualitas penegakan hukum di Indonesia," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

(Baca: Tekan Budaya Koruptif, Tito Karnavian Akan Buat LHKPN bagi Polisi)

Keempat, menjaga hubungan baik dengan TNI. Tito sebagai Kapolri baru perlu melakukan evaluasi agar bentrok antara TNI-Polri tak terulang.

Komunikasi antarpimpinan kedua lembaga tersebut harus dijaga agar terjalin hubungan baik keduanya pada semua jenjang.

(Baca: Anak Bungsu Tito: Bapak Sering Diincar Penjahat dan Teroris)

"Juga menggenjot program penegakan hukum strategis, seperti penanganan narkoba, terorisme, dan separatisme," kata Aboe Bakar.

Adapun mengenai pengungkapan kelompok separatisme, anggota Komisi III lainnya, Masinton Pasaribu, berharap Polri di bawah kepemimpinan Tito segera menangkap buronan teroris Santoso yang diduga masih berada di dalam hutan daerah Poso.

(Baca: Tito Karnavian Bantah Polisi Gagal Tangkap Santoso)

Masinton menambahkan, Tito memiliki pengalaman memburu dan menangkap buronan kriminal kakap, seperti Tommy Soeharto, ataupun perburuan buronan teroris, seperti Noordin M Top dan Dr Azahari.

Ia menilai penangkapan terhadap kelompok Santoso tinggal menunggu waktu. Terlebih lagi, informasi belakangan menyebutkan bahwa kelompok Santoso dalam posisi terjepit dan persediaan logistik yang menipis.

"Semoga tahun ini Polri berhasil menangkap buronan teroris Santoso dkk sehingga tugas kepolisian selanjutnya bisa lebih fokus mendeteksi dan mencegah aksi-aksi terorisme," kata Masinton.

Kompas TV Inilah Perjalanan Karier Kapolri Tito
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com