Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Lantik Tito Karnavian, Presiden Jokowi Berikan Tugas untuk Reformasi Polri

Kompas.com - 13/07/2016, 14:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Tito Karnavian resmi menjadi Kapolri dan mendapat pangkat baru sebagai jenderal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Rabu (13/7/2016).

Usai acara pelantikan, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah amanat dan tugas yang diharapkannya mampu dituntaskan Tito.

Salah satu hal yang dititikberatkan Jokowi adalah soal reformasi Polri dari hulu ke hilir sehingga membentuk karakter personel Polri yang berintegritas dan mampu melayani masyarakat dengan baik.

"Reformasi Polri lakukan secara menyeluruh. Saya tekankan kembali apa yang sudah saya sampaikan pada Hari Bhayangkara bahwa reformasi Polri adalah kunci masa depan," ujar Jokowi.

(Baca: Jadi Calon Tunggal Kapolri, Ini Sepak Terjang Tito Karnavian)

Dia mengungkapkan reformasi harus dilakukan dari proses rekrutmen hingga perubahan mental dan perilaku anggota Polri.

"Reformasi Polri harus konkret dalam fase pelayanan, perbaiki kualitas pelayanan masyarakat sehingga lebih mudah dan sederhana, bebas pungli, dan sesuai prosedur," ucap Jokowi.

Tito juga diharapkan mampu menjaga kesatuan dan soliditas internal Polri, memberantas mafia hukum, melakukan pengayoman dalam menjaga keberagaman di tengah masyarakat, serta mampu bersinergi dengan institusi pemerintah lain.

(Baca: Tito Karnavian, Jenderal Bintang Tiga Termuda dengan Segudang Prestasi)

"Sinergi diperlukan untuk mengajak masyarakat memahami ancaman bahaya terorisme dan narkoba. Lakukan pencegahan, deteksi dini," ujar Jokowi.

Usai memberikan amanat dan tugas, Jokowi kemudian memberikan ucapan selamat kepada Tito beserta istri. Semua pejabat negara yang hadir turut mengikuti di belakang Jokowi untuk memberikan selamat kepada pemimpin baru Korps Bhayangkara, termasuk mantan Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti.

Kompas TV Jalan Mulus Tito Jadi Kapolri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com