Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Idul Fitri dalam Semangat Pluralisme dan Toleransi

Kompas.com - 05/07/2016, 11:53 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap daerah atau kelompok masyarakat memiliki cara-caranya sendiri dalam memaknai hari raya Idul Fitri. Bagi warga Nahdlatul Ulama (NU), tradisi merayakan Lebaran ternyata tidak lepas dari semangat toleransi dan pluralisme.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini menuturkan bahwa warga NU memiliki tradisi saling mengunjungi saat perayaan hari besar keagamaan.

Tradisi ini merupakan kebiasaan turun temurun yang diwariskan oleh para pendirinya dan sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat.

Menurut Helmy, di beberapa daerah yang cukup banyak bermukim warga NU, sudah menjadi hal yang lumrah bila ada seorang warga non-muslim datang berkunjung untuk mengucapkan selamat hari raya Idul fitri.

(Baca: Hari Raya Idul Fitri dan Hakikat Islam untuk Saling Berbagi)

Begitu juga sebaliknya, warga NU tidak akan segan-segan untuk datang berkunjung ke rumah tetangganya yang sedang merayakan Natal atau hari besar lainnya.

"Biasanya di daerah yang banyak warga NU-nya ada tradisi atau kebiasaan saling mengunjungi. Ketika Lebaran yang non muslim datang menyampaikan selamat Idul Fitri. Ketika Natal kami juga datang menyampaikan selamat. Menurut saya ini adalah budaya yang harus terus dijaga," tutur Helmy saat ditemui di gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2016).

Lebih jauh, Helmy mengatakan, momen Idul fitri selalu dimaknai oleh warga NU dengan semangat saling berbagi. Contoh sederhananya bisa dilihat dari kebiasaan membuat makanan khas saat Lebaran.

(Baca: Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1437 H pada Rabu 6 Juli 2016)

Setiap hari raya Idul Fitri umat Islam pun memilliki kebiasaan untuk membuat makanan khas daerahnya masing-masing misalnya seperti ketupat dan opor ayam.

Setiap keluarga biasanya menyiapkan makanan dalam porsi yang besar karena tidak hanya untuk dikonsumsi oleh satu keluarga itu saja, tetapi juga dibagikan ke warga masyarakat lain, baik yang muslim maupun non-muslim.

"Idul Fitri ini menurut saya menjadi momentum saling berbagi, bukan hanya di kalangan umat muslim saja tapi seluruh umat manusia. Jadi jangan sampai hakekat menghormati, berbagi dan saling tolong menolong ini dibatasi dengan kesamaan keyakinan, agama dan bangsa," ungkap Helmy.

(Baca: Tahun Ini, Dua Ormas Besar Islam Rayakan Lebaran secara Bersamaan)

Helmy memandang kebiasaan tersebut merupakan upaya seorang muslim, khususnya warga NU, dalam membangun ukhuwah basariyah atau rasa persaudaraan kemanusiaan.

Pada dasarnya, kata Helmy, Islam mengajarkan kepada umatnya untuk saling membantu sesama tanpa memandang perbedaan.

"Hakikat Idul Fitri adalah membangun ukhuwah basariyah, persaudaraan kemanusiaan. Misal ada tetangga kita yang non muslim sedang kelaparan, ya kita wajib membantunya," kata Helmy.

"Jadi, membantu kepada siapapun, jangan hanya membantu yang muslim saja atau sesama keyakinan. Itu tidak baik. Berbagi itu untuk semua manusia," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com