Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tito Karnavian Hormati Seniornya...

Kompas.com - 29/06/2016, 06:07 WIB

The right man in the right place atau prinsip orang yang tepat di tempat yang tepat dalam bekerja sebenarnya tidak membedakan status senior ataupun yunior orang tersebut.

Namun, di Indonesia, ‎keberadaan senior dan yunior adakalanya dapat memengaruhi hubungan dan kualitas kerja seseorang.

Apalagi jika dipengaruhi kultur ewuh pakewuh, rasa sungkan, yang sangat kuat, prinsip bekerja yang baik dan profesional dikhawatirkan bisa terhambat.

Kini, apakah Komisaris Jenderal M Tito Karnavian yang diusulkan Presiden Joko Widodo sebagai calon Kepala Kepolisian Negara RI benar-benar akan menjadi orang tepat di tempat yang tepat?

Tak lama setelah nama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal M Tito Karnavian diusulkan Presiden Joko Widodo sebagai calon Kepala Kepolisian Negara RI, Rabu (15/6), ada yang menyangsikannya.

Pasalnya, beranikah Tito menegakkan disiplin dan integritas anggota Polri karena banyaknya oknum Polri yang dituduh bertindak korup.

”Kalau Pak Tito dapat membawa diri dengan baik, tak ewuh pakewuh terhadap para seniornya, ia akan berhasil. Tetapi, jika tak berani dan profesional, ia akan gagal,” ujar pejabat tersebut, pekan lalu.

Saat ini, Tito tercatat sebagai salah seorang jenderal polisi bintang tiga di antara sembilan komisaris jenderal lainnya yang paling muda usia ataupun angkatannya di Akademi Kepolisian.

Pria kelahiran Palembang, 26 Oktober 1964 itu, merupakan lulusan Akpol 1987. Adapun delapan jenderal bintang tiga lainnya adalah seniornya di Akpol 1982, 1983, 1984, dan 1985.

Tak heran jika di istana pun ada cerita Tito menolak namanya diusulkan masuk kandidat Kapolri.

”Ah jangan, saya tidak enak dengan senior saya,” ungkap si pencerita itu.

Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, yang dikonfirmasi, Senin (27/6), membenarkan bahwa Tito merasa tak enak dicalonkan sebagai calon Kapolri.

”Pak Tito kaget dan bilang, ’Ah Mas, saya tidak enak dengan para senior saya’,” kata Bambang yang mengaku menelepon Tito pasca Ketua DPR Ade Komaruddin memberitahukan surat Presiden soal pencalonan Tito.

Kekhawatiran Tito sebenarnya harus ditepis. ”Saya ditelepon Pak Budi Gunawan (Wakil Kapolri), Pak Budi Waseso (Kepala Badan Nasional Narkotika), dan Pak Syafruddin (Kepala Lembaga Pendidikan Polri) yang mendukung penuh dan berharap fit and propertest berjalan lancar,” kata Bambang.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti mengumpulkan para jenderal untuk menyatakan dukungannya terhadap Tito.

Meskipun mendapat dukungan penuh seniornya, Tito tetap rendah hati. Saat Kompas menanyakan waktu pelantikannya sebagai Kapolri, Tito tak mau buru-buru, apalagi mendahului seniornya.

”Semua itu terserah Presiden. Saya berharap (pelantikan Kapolri) setelah 1 Juli (Hari Bhayangkara). Biar Pak Badrodin yang memimpin dulu Hari Bhayangkara. Saya harus menghormati senior dan atasan saya,” ujar Tito yang menghadiri ulang tahun ke-45 Puti Guntur Soekarno dan buka puasa di kediaman Guntur Soekarnoputra di Jakarta, Minggu (26/6).

Tito yang namanya diambil dari nama Josip Broz Tito, Presiden Yugoslavia (kini bubar dan pecah jadi negara baru), memang ingin menjadi sosok yang tepat di tempat yang sebenarnya.

”Kalau kita menghormati mereka, mereka juga akan menghormati kita. Dan, kita akan menjadi orang yang profesional,” ujarnya. (HAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com