JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, pemerintah sangat serius untuk meningkatkan perekonomian di kawasan Indonesia Timur.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong kapal-kapal besar dari atau ke Australia untuk berlayar melalui Selat Lombok.
"Saat ini, kapal-kapal besar dari luar negeri selalu melewati Selat Malaka baik yang berangkat atau menuju Australia dan Amerika. Padahal Selat Malaka jalurnya sempit, dangkal, dan rawan tabrakan," ujar Rizal, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/6/2016).
Rizal mengatakan, sejatinya Selat Lombok merupakan alternatif yang tepat karena lebih luas dan lebih dalam.
Ramainya lalu lintas di Selat Lombok diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia Timur.
"Jadi Selat Lombok itu termasuk Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yakni dari Selat Lombok, lalu nyambung ke Selat Makassar, hingga ke perairan Filipina," ujar Rizal.
Dia juga menjamin keamanan di perairan Filipina saat ini sudah aman karena ada kerja sama antara Pemerintah Indonesia, Filipina, dan Malaysia untuk menjaga perairan tersebut.
"Jadi dengan banyaknya kapal besar dari luar negeri yang lewat Selat Lombok, nantinya aktivitas ekonomi di Indonesia Timur akan meningkat, karena pelabuhan semakin ramai, semakin banyak kapal yang sauh, dan perekonomian rakyat semakin ramai. Ini kami komunikasikan terus ke negara-negara yang sering melintasi Indonesia," papar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.