Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Dukung Ahok, PDI-P Tak Akan Ikut jika Tak Pindah Jalur Parpol

Kompas.com - 10/06/2016, 12:58 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menegaskan, partainya tidak akan mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017, jika yang bersangkutan tidak meninggalkan jalur perseorangan.

Hal tersebut disampaikan Eva menanggapi sinyal Partai Golkar yang mendukung Ahok.

"Jika Partai Golkar mendukung jalur perseorangan itu sesuai garis politik dan kepentingan subyektif mereka, kita hormati. Bagi PDI-P simple, sebagai parpol ya mendukung jalur parpol. Ini sesuai alasan eksistensi parpol," kata Eva saat dihubungi, Rabu (10/6/2016).

Jika Golkar resmi mendukung Ahok, maka ada tiga parpol yang mendukung Mantan Bupati Belitung Timur itu di jalur perseorangan. Sebelumnya, Partai Nasdem dan Hanura sudah terlebih dulu menyatakan dukungannya.

Namun, Eva menegaskan, PDI-P tak akan terpengaruh dengan dukungan partai-partai itu.

(baca: Militan dan Siap Strategi Bertarung, Teman Ahok Tak Takut Aturan Diperberat)

"Bagi PDI-P, kami konsisten memilih jalur parpol, bukan peseorangan, walau Ahok didukung parpol-parpol. PDI-P konsisten untuk bersikap sesuai tugas parpol, yaitu memperkuat sistem politik berbasis parpol sebagai manifestasi amanat demokrasi keterwakilan," ucapnya.

Ketua DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai sebelumnya mengatakan bahwa dari hasil pembahasan dengan pengurus harian Partai Golkar, hasilnya menyepakati bahwa Golkar akan mendukung pencalonan Ahok untuk Pilgub DKI Jakarta.

(baca: Yorrys: Partai Golkar Satu Suara Dukung Ahok Maju dalam Pilgub DKI 2017)

"Kami sudah satu suara, sikap Golkar akan mendukung Ahok untuk maju lagi di Pilgub DKI Jakarta," ujarnya saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Golkar, jelas Yorrys, melihat sosok Ahok sebagai kandidat yang mumpuni untuk kembali memimpin ibu kota dan beberapa hari ke depan akan mengumumkan kabar tersebut.

"Dalam waktu dekat ini, akan kami sampaikan dukungan kami ke Ahok dan terus melakukan komunikasi politik dengan beliau," katanya.

Ahok sudah membulatkan tekad bahwa ia akan maju Pilgub DKI lewat jalur perseorangan.

Pernyataan itu disampaikannya sehari setelah menghadiri haul almarhum Taufiq Kiemas di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2016).

Di kediaman Megawati, Ahok mengaku sempat mendapat wejangan dari kakak sulung Megawati, Guntur Soekarnoputra, yang memuji kelompok relawan pendukungnya, "Teman Ahok".

(baca: Pulang dari Rumah Mega, Ahok Makin Mantap Maju lewat Jalur Independen)

"Kalau saya sih enggak mungkin ninggalin Teman Ahok ya. Sesuatu yang bisa kecewa berat," ujar Ahok di Balai Kota, Kamis.

Ahok bahkan yakin Teman Ahok akan mampu mengumpulkan data KTP hingga 1 juta lembar.

"Sejuta pasti nyampe ini. Justru sejuta pasti nyampe. Justru yang jadi masalah kita anggapnya tidak nyampe," ujar Ahok.

Kompas TV Ahok Makin Mantap Maju Independen?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com