Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Enggan Usung Calon Independen dalam Pilkada

Kompas.com - 05/06/2016, 15:47 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua DPP PPP Qoyum Abdul Jabar mengatakan, partainya tidak akan mengusung calon kepala daerah yang maju melalui jalur perorangan atau independen.

Menurut dia, guna membangun sistem demokrasi yang baik, maka calon kepala daerah harus diusung partai politik.

"Based on internal. Kami kan juga partai lama, harus punya kader," kata Qoyum di Asrama Haji, Jakarta Timur, Minggu (5/6/2016).

Dalam penyelenggaraan pilkada, ia mengatakan, yang akan menjadi tuan rumah adalah dewan pimpinan wilayah.

Oleh sebab itu, proses penjaringan tahap awal terhadap calon kepala daerah yang akan diusung sepenuhnya menjadi wewenang DPW.

Kendati demikian, meski DPW telah memutuskan siapa calon kepala daerah yang akan diusung, proses pengambilan keputusan untuk persetujuan tetap berada di tangan DPP PPP.

Sebab, Qoyum menjelaskan, segala keputusan yang bersifat strategis menjadi tanggung jawab DPP.

"Tapi DPW dilibatkan. Dia yang punya jabatan, jangan sampai dilupakan," ujarnya.

Semetara itu, Wasekjen PPP Achmad Baidowi mengatakan, fungsi kaderisasi selama ini dijalankan untuk mencari kader potensial yang dapat diusung sebagai calon kepala daerah.

Menurut dia, justru dipertanyakan apabila ada parpol yang tak dapat mengusung calon dari internal.

Ia mencontohkan, untuk Pilkada DKI setidaknya ada tiga nama potensial yang dapat diusung untuk menandingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akan maju melalui jalur independen.

Ketiga nama itu adalah Ketua Mahkamah Partai PPP Taufiequrahman Ruki, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan ustaz Yusuf Mansur.

"Deddy Mizwar itu kami usung di Pilkada Jabar lalu. Sedangkan Pak Ruki itu kader kami," ujarnya.

Meski popularitas Basuki alias Ahok cukup tinggi, ia mengaku PPP tak khawatir untuk menghadapinya. Ia pun menjadikan kasus mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, yang mencalonkan diri kembali saat Pilkada DKI 2012 lalu.

Saat itu, pria yang akrab disapa Foke itu justru kalah dari pasangan Joko Widodo-Ahok yang baru menyatakan diri maju dua hari sebelum pencalonan.

"Padahal kampanye Foke sudah jauh-jauh hari," kata dia.

Kompas TV Petahana Diminta Mundur dari Jabatannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com