Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Agung Minta La Nyalla Kooperatif

Kompas.com - 02/06/2016, 19:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo meminta Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Mattalitti untuk kooperatif.

Pasalnya, selama diperiksa, La Nyalla enggan menjawab pertanyaan seputar kasus yang menjeratnya.

"Saya hanya berharap untuk mengimbau kepada khususnya La Nyalla Mattaliti untuk hendaknya kooperatif dengan proses penegakan hukum yang sedang berjalan," ujar Prasetyo di kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (2/6/2016).

Saat pemeriksaan awal di Kejaksaan Agung, La Nyalla enggan menandatangani berita acara pemeriksaan. (Baca: La Nyalla Tolak Diperiksa sebagai Tersangka dan Tandatangani BAP)

Menurut Prasetyo, La Nyalla berhak menolak diperiksa. Namun, kejaksaan telah memiliki bukti yang memberatkan meski tanpa keterangan La Nyalla sebagai tersangka.

"Kami pun bisa ada solusi yang seperti ini. Jaksa tahu persis apa yang akan dilakukan," kata Prasetyo.

Prasetyo pun meminta kuasa hukum La Nyalla untuk tidak "mengompori" melalui media. Menurut dia, wajar jika pengacara membela kliennya, namun bukan berarti mewakili kliennya dalam bersikap.

Tim kuasa hukum La Nyalla diketahui kerap memberi pernyataan yang menyerang kejaksaan. Pengacara menuding kejaksaan membangkang putusan praperadikan yang membatalkan status tersangka La Nyalla.

"Pengacara tugasnya untuk mengamati mengawasi dan mendampingi kliennya, apakah hak-hak hukumnya sepenuhnya terpenuhi, dilanggar, atau tidak. Jadi tidak harus membentuk oponi mereka sendiri," kata Prasetyo.

Jika pengacara membentuk opini publik, Prasetyo khawatir nantinya malah memberikan informasi yang tidak sesuai ke masyarakat.

Prasetyo memastikan proses hukum yang dilakukan kejaksaan sudah sesuai dengan fakta hukum dan bukti yang dimiliki.

"Sekali lagi saya minta semua pihak yang saat ini menangani proses hukum untuk kooperatif dan tidak perlu mempersulit," kata dia.

Kompas TV La Nyalla Akan Mundur Sebagai Ketum PSSI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

Nasional
PDI-P Sebut Ahok Siap Maju Pilgub Sumut, Jadi Penantang Bobby

PDI-P Sebut Ahok Siap Maju Pilgub Sumut, Jadi Penantang Bobby

Nasional
Pernyataan Megawati soal Tak Ada Koalisi dan Oposisi Sinyal agar Presiden Tidak Takut Parlemen

Pernyataan Megawati soal Tak Ada Koalisi dan Oposisi Sinyal agar Presiden Tidak Takut Parlemen

Nasional
PDI-P Akui Sulit Cari Ganti Megawati dalam Waktu Dekat

PDI-P Akui Sulit Cari Ganti Megawati dalam Waktu Dekat

Nasional
PDI-P Bentuk Tim Pemenangan Pilkada Nasional, Dipimpin Adian Napitupulu

PDI-P Bentuk Tim Pemenangan Pilkada Nasional, Dipimpin Adian Napitupulu

Nasional
Sebut Pilpres Telah Usai, PDI-P Siap Gandeng Semua Partai di Pilkada

Sebut Pilpres Telah Usai, PDI-P Siap Gandeng Semua Partai di Pilkada

Nasional
Polri Diminta Jelaskan soal Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Polri Diminta Jelaskan soal Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Nasional
Sudirman Said Harap Pilkada Jakarta 2024 Tak Lagi Timbulkan Polarisasi

Sudirman Said Harap Pilkada Jakarta 2024 Tak Lagi Timbulkan Polarisasi

Nasional
Megawati Bakal Beri Pengarahan di Hari Kedua Rakernas V PDI-P

Megawati Bakal Beri Pengarahan di Hari Kedua Rakernas V PDI-P

Nasional
Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Nasional
Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

Nasional
Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

Nasional
Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Nasional
Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com