Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang PDI-P Usung Ahok Dinilai Cukup Besar

Kompas.com - 24/05/2016, 10:42 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Poltracking Institute Hanta Yuda menilai, potensi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengusung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, tetap ada dan cenderung besar.

Menurut Hanta, PDI-P akan menggunakan kalkulasi politik realistis. Artinya, pemilihan calon gubernur yang diusung akan berbasis pada elektabilitas.

"Untuk saat ini kan dari segi elektabilitas Ahok masih yang tertinggi, kalau dibandingkan dengan yang lainnya dia masih menang jauh," ujar Hanta saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/5/2016).

Hanta mengatakan, penggunaan kalkulasi politik realistis itu disebabkan PDI-P memiliki misi penting dalam Pilgub DKI 2017. Bukan sekadar memenangkan kontestasi Pilgub itu sendiri, melainkan untuk mengamankan suara mereka di Pemilu Legislatif 2019.

(baca: Gerindra: Prabowo Pilih Sjafrie Sjamsoeddin karena Santun)

"PDI-P kan sekarang mendominasi perolehan kursi di DPRD DKI Jakarta, pastinya mereka juga tidak mau kehilangan itu di Pemilu Legislatif 2019. Salah satu cara yang paling memungkinkan, ya dengan mengusung Ahok lagi di Pilgub DKI 2017," ujar Hanta.

Hanta menambakan, jika nantinya PDI-P mengusung Ahok sebagai calon gubernur dan akhirnya menang, maka para pemilih Ahok hampir pasti akan memilih PDI-P di Pemilu Legislatif 2019.

"Yang harus diingat oleh PDI-P ialah pemilih mereka di Pemilu Legislatif 2014 hampir semuanya pemilih Jokowi-Ahok di Pilgub DKI 2012," tutur Hanta.

Nama Ahok masuk ke dalam jajaran calon Gubernur DKI menurut survei internal PDI Perjuangan. (baca: Nama Ahok Masuk Survei Internal PDI-P)

Meski demikian, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristianto tidak mau mengungkapkan secara detail, di urutan ke berapa nama Basuki berada.

"Survei tidak etis jika kami ungkapkan ke luar. Karena kami harus menghormati 34 bakal calon yang sudah mendaftar," ujar Hasto saat ditemui di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (21/5/2016).

(baca: Namanya Masuk Radar PDI-P, Ahok Tegaskan Tetap Pilih Jalur Independen)

Selain Ahok, nama lain yang dipilih responden PDI-P, yakni Djarot Saiful Hidayat. Hasto menegaskan, meski nama Ahok masuk ke dalam survei, bukan berarti PDI-P bakal mengusungnya dalam Pilkada DKI. Sebab, survei bukanlah alat pengambilan keputusan.

"Pengalaman PDI-P, survei itu hanya potret, hanya gambaran untuk menyusun langkah-langkah strategis partai," ujar Hasto.

Saat ini, penjaringan bakal calon gubernur DKI oleh PDI-P masih berjalan. Hasto mengatakan, masih banyak waktu untuk menyeleksi mereka.

Kompas TV Popularitas Ahok Tak Terbendung? (Bag. 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com